8 Fakta Lengkap Luwes Sragen Dibobol Rp 2,2 Miliar, dari Kronologi hingga 33 Barang Bukti
Fakta lengkap Luwes Sragen, Jawa Tengah dibobol maling yang mengambil uang 2,2 miliar rupiah. berikut kronologi hingga cara pelaku bobol brankas uang
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATENG.COM- Fakta lengkap Luwes Sragen, Jawa Tengah dibobol maling yang mengambil uang 2,2 miliar rupiah.
Pencurian itu terjadi pada Kamis (31/1/2019) dini hari.
Luwes terletak di Jalan Raya Sukowati 386, Sragen Wetan, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Berikut fakta lengkapnya:
1. Kronologi
olisi berhasil mengendus jejak tiga pencuri itu setelah menemukan sejumlah petunjuk.
"Penjaga swalayan saat pembobolan Luwes sedang tertidur pulas. Suasana Sragen waktu itu juga sedang gerimis," terang Kapolres AKBP Yimmy Kurniawan dalam konferensi pers di Mapolres Sragen, Rabu (6/2/2018).
Supriyanto alias Gendon (35) otak pencurian ini adalah warga Dagen Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.
Dia tak sendirian dalam beraksi, ada Narwan dan Risang.'
• Daftar 33 Barang Bukti Kasus Pembobolan Luwes Sragen, Ada Uang Rp 1,2 Miliar dan 26 Jam Tangan
• Kronologi Pembobolan Miliaran Rupiah di Luwes Sragen, Narwan Sembunyi di Tempat Mainan Anak
• Swalayan Luwes Sragen Dibobol Maling, Ratusan Juta Rupiah Raib tapi Tinggalkan Uang Ratusan Juta
• Swalayan Luwes Sragen Dibobol Maling, Ratusan Juta Rupiah Raib tapi Tinggalkan Uang Ratusan Juta
Narwan alias Iwan (38) warga Karangmendeng, Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang,Karanganyar.
Adapun Risang (21) warga Suruh Jetis Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.
Pada Rabu (30/1/2019) malam pukul 20.00 WIB,Narwan masuk ke Luwes Sragen.
Sejam kemudian, pusat perbelanjaan terbesar di Sragen itu tutup.
"Jadi Narwan ini tidak keluar ketika para pengunjung dipersilakan keluar. Dia bersembunyi di tempat permainan anak-anak yang berada di lantai dua Luwes," papar AKBP Yimmy.
Pada dini hari saat para penjaga malam tidur lelap, Narwan melancarkan aksinya.
Dia mengergaji brankas yang berada di dalam kantor Luwes Sragen.
Dua pelaku lain, Supri dan Risang, berjaga di luar swalayan.
Setelah brankas terbuka, Narwan memasukkan uang miliaran rupiah ke dalam tas yang sudah dibawanya.
Sesudah merasa cukup, Narwan keluar Luwes mengendarai motor Revo milik swalayan itu.
Supri dan Risang pun segera kabur menyusul temannya.
Sekira pukul 05.00 WIB, penjaga Luwes dibangunkan pemilik warung hik yang berada di sebelah swalayan.
Pemilik angkringan tersebut berniat mengambil air di kamar mandi Luwes.
Namun, dia curiga mendapati pintu gerbang parkir Luwes sudah terbuka.
Penjaga hik tersebut segera membangunkan penjaga Luwes yang masih tertidur pulas.
Mereka pun mengecek ke dalam swalayan dan mendapati brankas sudah dalam keadaan tergergaji.
2. Brankas dibobol
Brankas yang dijebol berukuran tinggi 2 meter, lebar 80 sentimeter, dan panjang 80 sentimeter.
Setelah berhasil membobol brankas besi, pelaku kabur menggunakan sepeda motor Revo inventaris Luwes.
"Kami yakin pelaku sudah merencanakan ini dengan matang. Pencurian dilakukan secara rapi dan terstruktur," jelasnya.
AKP Harno menjelaskan pelaku sudah mengetahui letak dan detail tempat brankas tersebut.
Lubang dalam brankas besi yang berhasil dibobol berdiameter 15 x 15 sentimeter.
Anehnya, pelaku tidak membawa semua uang yang berada di brangkas tersebut.
Jadi masih ada uang ratusan juta di dalam lemari besi itu.
Di dalam brankas terdapat uang bernilai Rp 1.000 hingga Rp 100.000.
"Kami masih melakukan pemeriksaan terhadap CCTV yang berada di sekitar lokasi," tambahnya.
3. Perhatian khusus Polres Sragen
Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan menegaskan jajaran Sat Reskrim terus melakukan penyelidikan terhadap kasus Swalayan Luwes yang dibobol maling.
"Masih proses, masih kita dalami. Masih dipelajari oleh Kasat Reskrim dan jajarannya," ujar AKBP Yimmy Kurniawan kepada Tribunjateng.com, Jumat (1/2/2019) pagi.
Yimmy menyampaikan Polres Sragen juga akan memberi perhatian khusus kepada keamanan pusat-pusat perbelanjaan di Sragen.
"Tidak ada komunikasi sebelumnya dari Luwes kepada Polres Sragen bahwa awal tahun menyimpan uang di dalam toko," jelasnya.
Dia menegaskan kepolisian siap membantu mengamankan jika ada pemberitahuan terlebih dahulu.
Awal bulan dan hari-hari besar memang menjadi sasaran bagi para pelaku.
Hal ini juga sudah pasti dipelajari oleh para pelaku.
Mengingat Luwes Swalayan memberikan gaji kepada para pegawainya secara tunai.
"Kami akan menggunakan strategi pengamanan proaktif. Jika ada pemberitahuan pasti akan kami kawal," tandasnya.
Menurutnya, pengamanan internal Luwes sedang lemah dan lengah yang terbaca oleh pelaku.
Sehingga mereka mudah melakukan pencurian.
Selama ini belum pernah terjadi pembobolan di pusat perbelanjaan tersebut.
"Informasikan saja jika memang membutuhkan pengamanan Polres Sragen. Mengambil atau menyimpan uang di bank. Apalagi mendekati perayaan hari-hari besar dan gajian pegawai, tidak dipungut biaya," tuturnya.
Penyidik Reskrim Polres Sragen masih memeriksa sejumlah pihak dari Luwes.
4. Pelaku Tertangkap
Polres Sragen sukses menangkap tiga orang pelaku pencurian di Luwes, pusat perbelanjaan terbesar di Sragen tersebut.
Seluruhnya merupakan warga Karanganyar, dua di antaranya asal Tasikmadu.
Penangkapan hanya berselang tiga hari setelah pembobolan pada Kamis (31/1/2019) dini hari.
"Ketiga pelaku tersebut ialah Supriyanto alias Gendon, Narwan alias Iwan, dan Risang. Supri ialah otak pembobolan Luwes Sragen," ujar Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan dalam konferensi pers di Mapolres, Rabu (6/2/2019).
"Penjaga swalayan saat pembobolan Luwes sedang tertidur pulas. Suasana Sragen waktu itu juga sedang gerimis," lanjut Yimmy.
Para pelaku yang tertangkap ini dikenai Pasal 363 KUHP tentang Pencurian dengan Pemberatan dengan ancaman hukuman maksimal tujuh tahun penjara.
Menurut Yimmy, pelaku mengaku sudah melakukan pembobolan di beberapa tempat.
Tak hanya di Swalayan Luwes Sragen.
Mengenai TKP-TKP lain, masih dalam proses penyelidikan kepolisian.
Narwan tertangkap di Banjar, sedangkan Supri dan Risang tertangkap di Karanganyar.
"Tidak ada perlawanan ketika kami menangkap tersangka," ujar Yimmy.
Supri (35) otak pencurian ini adalah warga Dagen Desa Suruh, Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.
Narwan (38) warga Karangmendeng, Desa Gebyog, Kecamatan Mojogedang,Karanganyar.
Adapun Risang (21) warga Suruh Jetis Desa Suruh Kecamatan Tasikmadu, Karanganyar.
• Pembobolan Swalayan Luwes Jadi Perhatian Khusus Polres Sragen
• Kasus Pencurian Miliaran Rupiah di Swalayan Luwes Sragen Terungkap, 3 Warga Karanganyar Ditangkap
• Daftar 33 Barang Bukti Kasus Pembobolan Luwes Sragen, Ada Uang Rp 1,2 Miliar dan 26 Jam Tangan
• Kronologi Pembobolan Miliaran Rupiah di Luwes Sragen, Narwan Sembunyi di Tempat Mainan Anak
5. Pelaku ambil 2,2 miliar dan tinggalkan ratusan juta
Terungkap alasan komplotan pencuri di Swalayan Luwes Sragen meninggalkan uang ratusan juta rupiah di brankas yang mereka bobol.
"Tidak kami ambil semua karena tas kami tidak muat. Jadi saya minta teman-teman meninggalkannya," ujar Supriyanto alias Gendon di Mapolres Sragen, Rabu (6/2/2019).
Menurut Kapolres Sragen AKBP Yimmy Kurniawan, total uang tunai yang diambil para begundal ini Rp 2,2 miliar.
"Para pelaku melakukan pembobolan dengan menggunakan alat-alat yang berada di dalam Luwes tersebut. Mereka menghabiskan 10 gerinda untuk membuka brankas," jelas Yimmy.
6. Pelaku adalah pembuat brankas
Satu fakta yang mengejutkan, brankas di Luwes Ngawi dan Luwes Sragen merupakan buatan Supri.
Enam bulan silam, lemari besi di Luwes Sragen dibuat dan dipasang sendiri oleh Supri.
"Supri menawarkan brankas tersebut kepada pihak Luwes. Jadi memudahkan pelaku untuk mengetahui kelemahan-kelemahan brankas tersebut," papar AKBP Yimmy.
Supri memang kerap membuat dan menawarkan brangkas kepada toko-toko di Jogja, Pati, Ngawi, dan Karanganyar.
Tempat pembuatan brankas tersebut di Karanganyar.
Dia menjual setiap brangkas Rp 23,5 juta.
Menurut AKBP Yimmy, sisa uang pembobolan di Luwes tinggal Rp 1,2 miliar.
Para pelaku sempat menyimpan uang di bank Rp 400 juta.
Uang yang lain habis dipakai membeli mobil, perhiasan emas, dan bersenang-senang.
Supri menjelaskan, uang yang didapat akan dibagi rata dengan dua temannya tersebut.
7. Kantor luwes tidak ada cctv
Fakta lain terungkap bahwa kantor Luwes Sragen tidak memiliki kamera CCTV.
Hal ini semakin memudahkan pelaku melancarkan aksinya.
"Jadi kebetulan memang di sekitar TKP tidak ada CCTV-nya. Pelaku juga tahu hal ini," ujar AKBP Yimmy.
Keberadaan CCTV di Luwes Sragen hanya untuk mengawasi pengunjung.
8. pelaku juga mengambil jam tangan
Diketahui pula Gendon dkk tak hanya mengambil isi brankas.
Mereka juga mengambil beberapa jam tangan yang ada di etalase khusus.
"Saya mau pakai sendiri jam-jam tersebut. Rencananya biar bisa ganti-ganti setiap hari," ujar Narwan.
9. Barang bukti
Tak hanya pelaku, kepolisian juga memperlihatkan sejumlah barang bukti yang disita dari para tersangka.
Saking banyaknya, meja di depan Kapolres dan tersangka pun penuh oleh barang sitaan.
Barang bukti lain berupa kendaraan yang digunakan dalam kejahatan itu juga ditunjukkan.
Dalam catatan yang diperoleh Tribunjateng.com, inilah barang-barang bukti tersebut:
1. Motor Beat warna putih biru Nopol AD-3333-AUF
2. Motor Beat warna merah Nopol AD-9111-ALF
3. Hp merk Oppo warna hitam tipe F9
4. Hp merk Samsung kecil
5. Hp merk Oppo warna putih
6. Helm merek RN warna putih
7. Helm merek JPR warna hijau pupu
8. Jaket warna coklat
9. Sandal merek Arei warna oranye
10. Sandal merek Pakalolo warna coklat
11. Tas warna hitam
12. Mesin bor beserta mata bor
13. Mesin gerinda beserta mata gerinda
14. Dua buah palu
15. Tiga buah obeng plus dan min
16. Kunci inggris
17. Kunci ring 12 - 13
18. Kabel stop kontak
19. Uang tunai Rp 1,2 miliar
20. Motor Revo warna hitam nopol AD5233AIF
21. Jam tangan berbagai merek 26 buah
22. Xenia tahun 2014 warna hitam nopol B2472SFP
23. Buku tabungan BRI atas nama Narwan Lusdiyanto
24. Buku tabungan Pegadaian atas nama Narwan Lusdiyanto
25. Buku tabungan BNI atas nama Narwan Lusdiyanto
26. Kalung emas berat 10 gram
27. Ggelang emas berat 4 gram
28. Dua gergaji besi
29. Dua tang potong
30. Cutter warna biru
31. Dua buah kikir
32. Dua gembok warna silver
33. Satu bendel kunci gembok berbagai ukuran (*)