Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pilpres 2019

BPN Nilai Penolakan Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang Berlebihan

BPN Prabowo-Sandi, Gus Irfan menilai sangat berlebihan apabila Prabowo Subianto ditolak menunaikan ibadah Solat Jumat di Masjid Agung Semarang.

Editor: m nur huda
Dok. Tim media pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto bertemu dengan ribuan masyarakat dan tokoh agama Purbalingga di lapangan Desa Slinga, Kecamatan Kaligondang, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Juru Bicara (Jubir) Badan Pemenangan Nasioan (BPN) Prabowo-Sandi, KH Irfan Yusuf atau yang karib disapa Gus Irfan menilai sangat berlebihan apabila Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto ditolak atau dilarang menunaikan ibadah sholat Jumat di Masjid Agung Semarang.

Ia sangat prihatin adanya penolakan kepada orang yang mau beribadah.

"Ya kalau orang mau salat kok engga boleh?" katanya saat dihubungi Tribunnews.com, Kamis, (14/2/2019).

Menurut cucu dari pendiri Nahdatlul Ulama, KH Hasyim Asyari itu, dukungan politik boleh-boleh saja diberikan kepada siapa pun.

Asalkan jangan dilakukan secara berlebihan termasuk melarang atau menolak orang mau beribadah.

"Berlebihan apabila Prabowo ditolak sholat Jumat.

Dukung ya dukung, tapi ya jangan berlebihan," katanya.

Pengasuh Pondok pesantren Al Faroos Tebuireng, Jombang, Jawa Timur tersebut mengatakan, selama ini ada pertanyaan apakah Prabowo ibadah sholat Jumat atau tidak.

Namun anehnya ketika hendak Solat Jumat, Prabowo justru ditolak.

"Katanya banyak yang tanya Prabowo sholat Jumat di mana?

Nah ini mau sholat Jumat kok engga boleh," katanya.

Prabowo, menurutnya, ibadah solat Jumat bukan untuk kampanye atapun pencitraan. Selama ini Prabowo paling tidak suka apabila sedang beribadah ada foto atau kamera yang mengabadikannya.

"Yakinlah nanti sholat Jumat engga pakai kamera, kok.

Karena Pak Prabowo tidak pernah kalau sholat difoto atau di-shooting.

Jadi saya sangat prihatin sampai takmir masjid melarang orang Jumatan.

Ini hal yang luar biasa buat kita," katanya.

Masyarakat menurut Gus Irfan tidak perlu khawatir dengan penolakan atau pelarangan takmir Masjid Kauman Semarang itu.

Masyarakat memiliki hak untuk beribadah di manapun.

Video Penjelasan Resmi KH Hanief Ismail Mengenai Keberatan Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang

Jubir BPN Jateng Jamin Rencana Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang Murni Ibadah

Aksi Bripda F yang Bubarkan Balapan Liar di Sragen Malah Berujung Disidang Propam

Fadli Zon Bicara Apa yang Terjadi Jika Mengetik Kalimat Jokowi Kaget di Google

Fadli Zon Tak Mau Minta Maaf soal Puisi, Mahfud MD: Itu Tidak Sopan, Secara Etik Disebut Penistaan

"Datang saja, masa Jumatan engga boleh.

Terus begini tipikal umat Islam itu, seperti adonan roti.

Kalau dikerasi malah seperti adonan roti.

Ditekan engga mungkin habis, malah dari sela sela jari, engga usah khawatirjumatan saja," pungkasnya.

Sebelumnya, diberitakan Tribun Jateng, Ketua Masjid Agung Semarang atau biasa disebut Masjid Kauman, KH Hanief Ismail, menyatakan keberatan adanya rencana Capres 02 Prabowo Subianto jumatan di Masjid Kauman Semarang, Jumat (15/2/2019).

Secara khusus KH Hanief mengontak mantan Komisioner Panwaslu Semarang Mohamad Ichwan menulis keberatannya itu.

Dia juga meminta agar diberitahukan kepada Bawaslu Kota Semarang untuk mengambil tindakan yang diperlukan.

Menurut Kiai Hanief, jumatan yang akan diadakan oleh Prabowo itu perbuatan memolitisasi ibadah shalat jumat sekaligus memakai masjid untuk kepentingan politik.

Ini Alasan Takmir Keberatan Prabowo Jumatan di Masjid Kauman Semarang, Ada Pemasangan Pamflet

“Kami para nadlir atau takmir Masjid Kauman merasa keberatan dengan rencana jumatan Prabowo tersebut.

Tolong sampaikan ke Bawaslu agar mengambil tindakan yang perlu sesuai aturan hukum," tutur Kiai Hanief yang juga Rais Syuriyah PCNU Kota Semarang dalam keterangan pers kepada Tribunjateng.com, Kamis (14/2/2019).

Lebih lanjut Kiai Hanief menjelaskan, pihaknya tidak pernah mendapat surat pemberitahuan dari tim kampanye Prabowo-Sandi maupun dari partai pengusung pasangan capres-cawapres tersebut.

Maka peristiwa akan digelarnya shalat jumat oleh Prabowo dan pendukungnya di Masjid Kauman tidak melibatkan Nadlir atau Takmir Masjid.

Secara resmi maupun secara informal, pihak takmir tidak pernah menyetujui atau memberi izin.

“Kami tidak pernah memperoleh surat apa pun dari pihak Pak Prabowo atau partai pengusungnya

Jadi kami tidak terlibat dengan rencana adanya shalat jumat capres tersebut,” tandasnya.

Kiai Hanief menambahkan, pada prinsipnya Takmir Masjid Kauman mempersilakan siapa pun untuk shalat di masjid tersebut.

Pihak takmir membuka lebar-lebar siapa pun muslim untuk beribadah, termasuk shalat jumat.

Namun, pihak takmir keberatan apabila peristiwa shalat itu dipolitisasi.

Yakni dijadikan sebagai ajang politik untuk pencitraan sebagai bahan kampanye.

Apalagi dengan mengerahkan massa dan menyebar pamflet ke masyarakat agar ikut jumatan bersama capres Prabowo Subianto.

Hal itu menurutnya berpotensi melanggar aturan kampanye dan sangat menodai kesucian masjid sebagai tempat ibadah.

“Kami mempersilakan siapa saja shalat di Masjid Kauman.

Setiap muslim boleh shalat jumat di sini, termasuk musafir.

Tapi kalau untuk pencitraan kampanye, itu berpotensi melanggar aturan dan menodai kesucian masjid sebagai tempat ibadah,” terangnya.(*)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul KH Irfan Yusuf: Berlebihan Apabila Prabowo Ditolak Sholat Jumat

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved