Banjir Madiun : Tanggul Jebol dan Polisi Terapkan Contra Flow 5 Km
Banjir besar yang melanda wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, merembet hingga jalan tol Surabaya-Surakarta.
"Sehat ya Nak, yang sabar ya Nak," kata Khofifah pada bayi Nafisa.
Kabupaten Madiun merupakan kawasan terparah akibat bencana banjir. Pada Rabu malam, air meluap dan merendam setidaknya 39 desa di delapan kecamatan di Kabupaten Madiun.
"Di kampung saya, banjirnya masuk rumah, tingginya air sudah selutut. Makanya saya dibantu naik perahu mengungsi ke sini," ucap Kanti, warga Desa Waru Rejo.
Ia mengatakan, banjir serupa pernah terjadi sepuluh tahun lalu yaitu di 2009. Menurut Kanti, di tempat pengungsian ini masih minim kebutuhan makanan bayi dan popok. "Yang belum tersedia makanan bayi dan popok," katanya.
Tinjau tanggul jebol
Begitu pula disampaikan Karman, warga Desa Siaga, Kecamatan Balerejo, pada Rabu malam tadi ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Namun pada Kamis siang ketinggian air sepinggang orang dewasa.
Khofifah juga meninjau tanggul jebol Sungai Jeroan akibat meningkatnya debit air sungai Bengawan Solo yang kemudian turun ke Sungai Bengawan Madiun. Selanjutnya air meluap ke Sungai Jeroan.
Khofifah menyusuri jalanan berlumpur sepanjang 200 meter menuju lokasi tanggul jebol. Perempuan pertama yang menjabat Gubernur Jatim itu mengatakan ada dua opsi untuk bisa menangani tanggul jebol.
"Kalau mau permanen lebih baik pakai plengsengan. Kalau nonpermanen bisa pakai tanggul," kata Khofifah. Ia meminta agar ada eksavator yang bisa segera bergerak begitu air surut.
"Kami sudah diskusi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, mereka berjanji segera memasang karung pasir di Balerejo sebagai langkah jangka pendek," tegas Khofifah.
Khofifah menyebut ada 15 kota/kabupaten di Jatim yang tengah dilanda banjir. "Di wilayah Jatim ada 15 daerah yang kena musibah banjir, paling parah di Kabupaten Madiun," ujarnya.
Selain Madiun, 14 kota atau kabupaten lainnya yakni Nganjuk, Ngawi, Magetan, Sidoarjo, Kabupaten Kediri, Bojonegoro, Tuban, Kabupaten Probolinggo, Gresik, Pacitan, Trenggalek, Ponorogo, Lamongan, dan Kabupaten Blitar.
Mantan Menteri Sosial itu mengajak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo untuk melakukan penyisiran ke sejumlah tanggul yang kemungkinan jebol. Khofifah akan menjabarkan beberapa infrastruktur yang rusak akibat bencana dan harus diperbaiki oleh pemerintah pusat, pada Musrenbangnas 15 Mei 2019 di Jakarta. (surya/tim)