Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pemilu 2019

Di TPS Ganjar, Jokowi Raih 86 Persen Suara, Prabowo Raih 14 Persen Suara

Berdasar pantauan Tribunjateng.com, surat suara yang pertama dihitung yakni yang berwarna abu-abu atau milik Capres dan Cawapres. Baik 01 maupun 02.

Penulis: faisal affan | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG/FAIZAL M AFFAN
Hasil penghitungan surat suara Capres Cawapres di TPS 1 Gajahmungkur Semarang. Paslon 01 unggul 86% sedangkan Paslon 02 mendapat 14% suara. 

Mereka berebut untuk bersalaman dan foto bersama orang nomor satu di Jawa Tengah itu.

"Pak selfie dulu pak, jarang-jarang lho bisa foto bareng bapak," kata satu di antara warga.

Setelah proses pendaftaran, Ganjar dan keluarga dipanggil untuk proses pencoblosan.

Dengan tenang, pria berambut putih itu mengambil kertas suara dan menuju ke bilik suara.

Sebelum mencoblos, Ganjar menunjukkan dahulu surat suara kepada awak media.

Tidak lebih dari dua menit, Ganjar telah selesai menunaikan kewajibannya sebagai warga negara.

Setelah itu, dengan berdoa ia memasukkan satu persatu surat suara yang telah dicoblos.

Ganjar menyelesaikan proses dengan mencelupkan jarinya ke tinta dan menunjukkan ke masyarakat.

Setelah itu, ia menyalami semua warga dan petugas TPS sambil mengucapkan terimakasih.

Ditanya persiapan apa yang dilakukan, Ganjar mengatakan tidak ada persiapan khusus.

"Ini malah belum sarapan. Persiapannya ya mandi, kemudian sholat sunnah sebelum berangkat untuk berdoa agar Jawa Tengah aman," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Ganjar berharap partisipasi masyarakat dalam pemilu tahun ini meningkat.

Dengan gegap gempita yang luar biasa dan pancingan-pancingan partisipasi yang marak di media sosial, diharapkan masyarakat berbondong-bondong datang ke TPS untuk menunaikan kewajibannya.

"Apalagi, dengan meriahnya kampanye terbuka kemarin, saya harap ini semakin meningkatkan partisipasi masyarakat untuk nyoblos," imbuhnya.

Ia juga berpesan kepada seluruh masyarakat untuk menjaga ketenangan dan kedamaian.

Kalah dan menang itu hal yang biasa, masyarakat tidak perlu berlebihan menanggapinya.

"Menang kalah biasa, kita sudah terbiasa, jangan sampai terjadi hiruk pikuk mengerikan, menyeramkan atau menakutkan. Ini proses lima tahunan, pasca reformasi kita sudah berkali-kali pemilu. Mari kita dewasa bareng-bareng, demokrasi jadi satu pilihan, mari kita laksanakan dengan damai," pungkasnya. (afn)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved