Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Seorang Kepala Sekolah Diangkat Ganjar Jadi Kepala Disdikbud Jateng, Ternyata Begini Kariernya

Jumeri menjadi bahan perbincangan di Pemprov Jawa Tengah karena dari Kepala SMKN 1 Bawen ini diangkat jadi Kepala Dinas Pendidikan Jateng.

Penulis: faisal affan | Editor: suharno
ISTIMEWA
Jumeri Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang baru dilantik Senin (6/5) kemarin. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Nama Imam Maskur dan Jumeri menjadi bahan perbincangan di kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, akhir-akhir ini.

Bagaimana tidak, dua orang yang awalnya bukan siapa-siapa itu, sekarang mampu menduduki jabatan tinggi yang diincar banyak orang.

Imam Maskur yang sebelumnya Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal dipercaya menjadi Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng.

Sementara itu, Jumeri yang semula hanya seorang Kepala Sekolah SMKN Bawen Kabupaten Semarang didaulat memimpin Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.

Prabowo Subianto kepada Media Asing: Pada 2014, Saya Tidak Terima Sepenuh Hati

Asal Usul Nama Desa Cawet di Pemalang Jawa Tengah, Ada Slogan Cawetku, Cawetmu, Cawet Kita Semua

VIRAL Video Mobil Bertuliskan Ampun Pak Polisi, Uang Kami Habis Kena Tilang, Keduanya Saling Debat

Sama-sama Dapat Restu Maia Estianty, Marsha Aruan Prediksi Aaliyah Massaid Lebih Dulu Menikah

Banyak orang yang tidak percaya bahwa keduanya mampu menduduki jabatan tinggi tersebut.

Namun karena proses lelang jabatan terbuka yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, keduanya mampu membongkar sekat birokrasi yang biasa berjalan di provinsi itu.

“Saya sendiri juga masih tidak percaya dengan hal ini dengan para pesaing yang hebat-hebat.

Ada profesor dan doktor tapi saya yang dipilih oleh bapak Gubernur menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Jumeri kepada Tribunjateng.com, Selasa (7/5/2019).

Pria kelahiran Boyolali,10 Mei 1963 ini mendengar lelang jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari group Whatsapp komunitas kepala sekolah.

Karena melihat syarat administrasi yang dimilikinya memungkinkan, Jumeri yang saat mendapat kabar itu sedang beribadah umrah di Makkah memantapkan niat untuk mengikuti lelang jabatan tersebut.

“Awalnya tidak mau maju, namun karena dorongan teman-teman saya akhirnya maju juga.

Ya itung-itung mewakili aspirasi teman-teman seperjuangan,” imbuh Jumeri yang menjabat sebagai Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Jateng itu.

Saat awal mendaftar, Jumeri mengaku agak sedikit grogi dengan para pesaingnya.

Selain tidak memiliki kenalan di birokrasi, para pesaing Jumeri berasal dari pejabat struktural di Pemprov Jateng dan memiliki pangkat cukup tinggi.

Ada pula yang bergelar Profesor hingga doktor.

“Sementara saya hanya kepala sekolah biasa tanpa eselon, juga hanya lulusan S2.

Namun karena sudah mendaftar, saya tidak merasa takut dan tanpa beban.

Artinya kalau kepilih ya syukur, tidak ya tidak apa-apa,” tambah Jumeri yang dinobatkan sebagai Kepala Sekolah Terbaik Tingkat Nasional tahun 2013 tersebut.

Dengan bekal pengalaman sebagai guru dan kepala sekolah serta pengalaman di bidang pendidikan lainnya, Jumeri mantap mengikuti proses seleksi dari awal hingga akhir dengan lancar.

Hingga akhirnya, ia masuk dalam tiga besar kandidat yang lolos.

Namanya kemudian dipanggil oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo untuk dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pada Senin (6/5/2019) lalu.

“Senang dan bangga sekali, semoga bisa melaksanakan amanah ini dengan baik.

Saya ingin membawa perubahan untuk kebaikan pendidikan di sini, khususnya soal integritas,” terangnya.

Pemprov Jateng Berikan Sanksi kepada 22 ASN-nya di Tahun 2018

Saat ditanya apa kira-kira yang membuatnya terpilih sebagai Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyingkirkan belasan pesaing lainnya, Jumeri mengatakan jika itu penilaian obyektif tim panitia seleksi dan penilaian subyektif dari Gubernur Jawa Tengah.

Namun yang jelas, dia meyakini bahwa pengalamanlah yang membuat dirinya terpilih.

“Ada salah satu soal dalam test itu yang tidak mungkin dijawab kalau orang itu tidak memiliki pengalaman sebagai pelaku.

Nah saya ini kan pelaku, saya ini best practice karena pernah jadi Guru Tidak Tetap (GTT), pernah jadi wakil kepala sekolah, menjadi kepala sekolah, mendirikan sekolah dan pengalaman lain.

Artinya saya ini orang lapangan yang juga mengetahui seluk beluk tentang persoalan-persoalan di dunia pendidikan,” tandasnya.

Hal senada disampaikan Imam Maskur, Camat Kedungbanteng Kabupaten Tegal yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Kesra Pemprov Jateng.

Imam mengatakan tidak percaya terpilih menjadi Kepala Biro Kesra dan lolos dalam seleksi jabatan yang diikutinya.

“Alhamdulillah saya dipercaya mendapatkan amanah yang sangat luar biasa berat ini.

Ini merupakan kesempatan kepada saya untuk mewakafkan diri kepada masyarakat Jawa Tengah,” kata Imam.

Imam mengatakan akan langsung bekerja keras untuk membantu Gubernur Jateng dalam mewujudkan visi dan misinya.

Hal yang akan segera dilakukannya adalah dengan membuat sistem informasi terpadu terkait hibah Pemprov Jateng kepada masyarakat.

“Menurut laporan dari Pak Wakil Gubernur, hibah selama ini sedikit kurang sinkron di lapangan.

Untuk itu kami akan membuat sistem informasi terpadu terkait pengelolaan dana hibah dari Provinsi kepada masyarakat luas,” ucapnya.

Disinggung terkait kontrak kerja selama setahun, baik Jumeri dan Imam Maskur mengatakan tidak masalah dengan kontrak tersebut.

Keduanya menegaskan akan bekerja semaksimal mungkin dan memberikan yang terbaik kepada masyarakat.

“Kalau memang nanti kami dirasa tidak mampu oleh bapak Gubernur, kami siap mengundurkan diri,” kata keduanya.

Terkait kabar bahwa nama keduanya kini menjadi bahan pembicaraan banyak pihak, mereka hanya tersenyum.

"Semoga cerita kami ini bisa memotivasi pegawai lain untuk maju.

Karena sekarang, siapapun orangnya, bisa menjadi pejabat tinggi di lingkungan Pemprov Jateng.

Asal memiliki pengalaman, komitmen, integritas dan kemauan yang tinggi," pungkas mereka. (afn)

BREAKING NEWS : Kecelakaan di Bundaran Madukoro Semarang, Seorang Pelajar Tewas Tertabrak Truk Box

Pemotor di Sukoharjo Tewas Tabrak Pembatas Jalan, Luka Parah di Kepala

Bacaan Niat dan Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah

Di Kabupaten Pemalang, Prabowo Sandi Cuma Dapat 194.216 Suara

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved