Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jejak Islam Tegal: Murid Syekh Siti Jenar Ini Dibakar Tak Mempan dan Dakwah Ditemani 2 Anjing

Menelusuri perkembangan Islam di Kota Tegal, maka tidak akan lepas dari seorang wali yang disebut Mbah Panggung.

Fajar BA
Makam Mbah Panggung (kanan) dan makam muridnya (kiri). 

Karena akibat ajarannya yang mengandung kontroversi. Ketika ia menghadap dewan wali, ia dijatuhi hukuman di bakar hidup-hidup.

Masa hukuman itu setalah gurunya Syekh Siti Jenar dihukum.

“Mbah Panggung dibakar, namun tidak mempan. Dalam kobaran api itulah, tercipta Suluk Malang Sumirang. Setelah dihukum, kemudian Mbah Panggung berkelana dan menempat di wilayah Tegal,” katanya.

Makam Mbah Panggung (kanan) dan makam muridnya (kiri).
Makam Mbah Panggung (kanan) dan makam muridnya (kiri). (Fajar BA)

Namun Wijan menyayangkan, data tentang sejarah Islam di Indonesia di masa transisi Hindhu Budha tidak begitu banyak.

Sejarah Islam baru ditulis setelah masa Kerajaan Mataram dengan adanya Babad Tanah Jawi.

Sekalipun demikian, bukti kebaradaan Mbah Panggung bisa dilihat dari pagar di area makan.

Keberadaannya pun menjadi keselarasan makam-makam wali di sepanjang Pantura, dari Tuban, Lasem, hingga Tegal dan Brebes.

Wijan menilai pagar di area pemakaman Mbah Panggung sudah banyak yang rusak .

Perlu ada rekontruksi untuk menjaga peninggalan yang ada.

“Perlu direkontruksi. Karena bagaimana pun bata bata itu menjadi bukti bahwa bangunan itu punya nilai sejarah,” katanya.

Adapun Syekh Abdurrahman dijuluki sebagai Sunan Panggung , disebutkan panggung berarti pepohonan yang rimbun.

Selain itu Sunan Panggung bergelar sinuhun yang dijunjung.

Sedangkan versi yang berkembang di masyarakat, penyebutan panggung karena pada saat itu wilayah Tegal merupakan pulau kecil yang berbentuk seperti panggung.

Saat Mbah Panggung sampai ke Tegal, wilayah Tegal merupakan pulau kecil yang dikelilingi oleh lautan.

“Ada yang mengatakan daratan saat itu ada di wilayah kabupaten Tegal. Setiap habis berdakwah, Mbah Panggung kembali ke pulau kecil itu. Pulau kecil itu yang sekarang menjadi area pemakaman Mbah Panggung,” jelasnya. (Tribun Jateng Fajar Bahruddin Achmad)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved