Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Warung Bu Anny Slawi yang Tutup Cuma Libur Biasa, Satpol PP Kabupaten Tegal Bantah Lakukan Penutupan

Satpol PP Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bantah menutup Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny di Slawi yang tengah viral diperbicangkan netizen

Penulis: Akhtur Gumilang | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUN JATENG/AKHTUR GUMILANG
Warung lesehan Lamongan Bu Anny di Jalan HOS Cokroaminoto, Kecamatan Slawi, Kabupaten Tegal, Rabu (29/5/2019) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Satpol PP Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, bantah menutup Warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny di Slawi yang tengah viral diperbicangkan netizen di seluruh Indonesia.

Beredar kabar di media sosial bahwa Warung Bu Anny yang bikin heboh karena harga tak lazim itu ditutup alias ditertibkan pada Kamis (30/5/2019) kemarin.

Ada netizen yang menulis Warung Bu Anny tutup setelah didatangi petugas Satpol PP sehari sebelumnya sehingga tidak berjualan pada Kamis malam.

Dua fakta itu benar terjadi tapi tidak saling berkaitan seperti dikemukakan Kasi Penyelidikan Dan Penyidikan Satpol PP Kabupaten Tegal, Tavip Mulyartomi, kepada Tribunjateng.com, Jumat (31/5/2019) pagi.

PALING UPDATE: Warung Bu Anny Slawi Ditutup Sementara, Ini Alasan Pemkab Tegal yang Temui Pemiliknya di Kontrakan

Fakta Baru Warung Lesehan Seafood Bu Anny Slawi, Ada Pembeli Jaminkan STNK KTP atau Helm

Viral Facebook! Makan Seafood di Warung Bu Anny Bayar Rp 700 Ribu, Katanya: Ada Rupa, Ada Harga

Kecelakaan Tunggal di Jalan Tol Solo-Ngawi, 1 Bocah Warga Serang Banten Meninggal Dunia

Cara Main Flying Face Instagram IG Stories, Mirip Game Flappy Bird Tapi Pakai Kedipan Mata

Ayahnya Pernah Takut Sang Anak Nikahi Ardi Bakrie, Nia Ramadhani Tulis Kata-kata untuk Mendiang Papa

Tavip menyampaikan bantahan itu saat sejumlah pemangku kepentingan mengikut rapat perihal penerbitan edaran wajib pencantuman harga bagi para PKL di ruangan Kepala Dinas Dagkop UKM  Kabupaten Tegal.

Peserta rapat meliputi pejabat Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Dagkop UKM), Satpol PP, dan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK).

Menurut Tomi, sapaannya, kedatangan personelnya ke warung di samping Kantor Kecamatan Slawi pada Rabu siang itu hanya untuk mengecek saja kebenaran keluhan pembeli yang viral.

Mereka bertemu dengan pemilik warung dan berdialog.

"Tidak ada penutupan dari Satpol PP atau Pemkab Tegal.

Warung itu tutup karena memang libur saja.

Kami ke sana hanya melakukan investigasi dan memastikan kebenaran soal harga yang melejit di warung itu.

Ternyata benar, warung di sana memang mahal harganya.

Keluhan Rp 700 ribu memang benar adanya," kata Tom kepada Tribunjateng.com.

Upaya investigasi tersebut diperintahkan langsung Bupati Tegal, Umi Azizah untuk mengetahui kebenaran info viral yang beredar.

Ternyata hasil investigasi tersebut sesuai dengan informasi para netizen.

Beberapa warganet mengeluhkan harga yang mahal di warung tersebut, bahkan sampai "mencekik leher".

Terus bagaimana? Apa kebijakan pemerintah menyikapi fenomena ini setelah kebenaran informasi itu disampaikan?

Menurutnya, pemerintah tidak bisa langsung semena-mena menutup usaha warung Lamongan Indah Lesehan Bu Anny yang sudah berdiri sejak 2009 itu.

Penertiban hingga menutup sebuah warung atau tempat usaha memakan proses waktu yang panjang sehingga tidak mudah dan semena-mena.

Namun, Pemkab Tegal melalui instansi terkait menerbitkan surat edaran wajib mencantumkan daftar harga bagi pedagang kaki lima.

Surat edaran ini merupakan salah satu hasil rapat yang diikuti para pemangku kepentingan pada Jumat ini.

Tomi menjelaskan, kabar viral soal harga yang mahal di Warung Ibu Anny ini bukan cuma sekali.

"Ini kejadian persis pada tahun 2017 lalu.

Sama persis, pasti selalu mendadak viral di sosmed saat menjelang hari raya Lebaran.

Tahun lalu saja sama seperti sekarang.

Polanya selalu seperti itu," tandasnya.

Dia menambahkan, warung ini memang sudah berjualan lama tapi tidak rutin setiap hari.

Kadang jualan kadang tidak sebagaimana yang dilihat warga pada Kamis malam.

Tomi menduga karena ketakutan sudah viral lagi, pemilik warung memilih tutup saja.

Perlu diketahui, pada Rabu malam Tribunjateng.com sudah menemui Anny (42) yang sedang menunggui pembeli di warungnya.

Saat itu, dia menjelaskan sudah ada petugas Satpol PP yang datang setelah info viral seafood Rp 700 ribu beredar.

SIMAK VIDEONYA DI SINI:

Anny juga mengakui bahwa keluhan netizen itu pernah terjadi sebelumnya.

Bukan cuma tahun ini saja.

Dia pun hanya bisa berpasrah diri menerima berbagai hujatan karena dianggap 'menembak harga' di momen-momen tertentu, seperti musim mudik Lebaran saat ini.

Warga asal Malang kukuh berkeyakinan "ada rupa ada harga, ada harga ada rupa".

"Ya, saya mah pasrah.

Saya sudah 10 tahun jualan di sini.

Pada 2-3 tahun lalu sempat viral kayak gini juga, tapi saya tetap menjaga harga tersebut karena ada rupa ada harga," cetus Anny didampingi sang suami Sopikhin kepada Tribunjateng.com.

Sikap itu diambilnya karena masakan dan dagangan yang dijualnya tidak murah, terlebih masakan seafood.

Anny mengklaim bahan-bahan yang dibelinya tidak sembarangan alias berkualitas super.

"Ada rupa, ada harga.

Kami dapat kepiting dari pasar saja harganya bisa Rp 175 ribu hingga Rp 225 ribu per kilogram.

Kami pakai jenis kepiting telur dan udang windu yang terkenal besar-besar.

Semua fresh, barang-barang dari laut," ucap Anny menggerutu. (tribunjateng/gum)

SEDANG VIRAL: Malu Rumahnya Dilabeli Keluarga Miskin, 163 Penerima PKH di Pamotan Rembang Mundur

Emot Tertawa Disangka Menangis, Ibu yang Ditinggal Mati Anaknya Ini Malah Dibully Netizen

Ini Tanggapan Polri Pernyataan Fadli Zon soal Perusuh Aksi 22 Mei Adalah Pengalihan Isu

Bola Melesat Hantam Bocah Perempuan yang Menonton, Para Pemain Ini Menangis di Lapangan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved