Stasiun, Bandara dan Pelabuhan di Jawa Tengah Tetap Aman Meski Ada Bom di Pos Polisi Kartasura
Sejumlah penyelenggara jasa transportasi udara, air, maupun darat terus upayakan pengamanan secara maksimal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: suharno
Pasalnya, selain menambah jumlah petugas keamanan sejak h-10 lebaran, pihaknnya juga dibantu TNI PolRi berjumlah 118 personel yang disebar di tiap stasiun sewilayah Daop 4.
"Untuk imbauan pengamanan ektra ketat sejauh ini belum ada. Tetapi pengamanan saya kira sudah maksimal. Percayakan dengan petugas yang ada," terang Krsibiyantoro.
Sementara di pelabuhan Tanjung Emas Semarang aktivitas pemudik terpantau berjalan seperti biasa. Hari ini, Selasa (4/6/2019) terpantau ada 5 kapal yang bersandar dengan mengangkut total 5.518 pemudik.
Hal tersebut terbilang menurun dari puncak arus mudik pada H-3 yang mencapai 6.922 pemudik dengan menumpang 7 kapal.
Anggota KSOP Tanjung Emas Semarang sekaligus Ketua Harian Poskotis Gabungan Pelabuhan Tanjung Emas, Muh Klasin mengatakan, dengan masih adanya aktivitas pemudik di Pelabuhan, kondisi di lapangan terbilang kondusif dan tidak ada kecemasan yang berlebihan mengenai teror yang terjadi jelang hari raya.
Lebih lanjut, sebagai pengamanan telah ada dua posko yang disediakan yakni satu posko gabungan dan posko keamanan dari kepolisian setempat.
"Terkait bom di Sukoharjo kemarin tidak mempengaruhi aktivitas pengamanan di Pelabuhan. Semua kondusif. Apalagi saat ini sudah lewat puncak arus mudik jadi pelabuhan lebih lenggang," ujar Muh Klasin.
Pihaknya mengaku telah siap secara penuh dari segi keamanan. Hal tersebut terlihat dengan hadirnya 10 anggota gabungan yang berjaga bergantian seperti dari Ditlantaspolair Semarang, Kanal Semarang, KSOP, KKP, Pelindo, PIP Semarang dan beberapa petugas lainnya di Posko Komando Taktis (Poskotis) Tanjung Emas Semarang.
Mereka berjaga selama 24 jam bergantian dengan berkeliling pelabuhan guna memastikan kondisi pelabuhan aman dan terkendali.
"Kami percaya dengan keamanan yang ada dan belum ada himbauan dari yang berwenang untuk memperketat pengamanan," pungkasnya. (sam)