Asal-usul Nama Kota Salatiga, Benarkah Terjadi Akibat 3 Kesalahan? Simak Kisahnya
Menurut folklore yang berkembang, penamaan Salatiga rupanya untuk mengingat tiga kesalahan di masa Sunan Kalijaga
Dengan demikian daerah Hampra yang diberi status sebagai daerah perdikan yang bebas pajak pada zaman pembuatan prasasti itu adalah daerah Salatiga sekarang ini.
Konon, para pakar telah memastikan bahwa penulisan Prasasti Plumpungan dilakukan oleh seorang citralekha (penulis) disertai para pendeta (resi).
Raja Bhanu yang disebut-sebut dalam prasasti tersebut adalah seorang raja besar pada zamannya yang banyak memperhatikan nasib rakyatnya.
Isi Prasasti Plumpungan ditulis dalam bahasa Jawa Kuno dan bahasa Sanskerta.
Tulisannya ditatah dalam petak persegi empat bergaris ganda yang menjorok ke dalam dan keluar pada setiap sudutnya.
Dengan demikian, pemberian tanah perdikan merupakan peristiwa yang sangat istimewa dan langka.
Hanya diberikan kepada desa-desa yang benar-benar berjasa kepada raja.
Untuk mengabadikan peristiwa itu maka raja menulis dalam Prasasti Plumpungan Srir Astu Swasti Prajabhyah, yang artinya "Semoga Bahagia, Selamatlah Rakyat Sekalian".
Ditulis pada hari Jumat, tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Mudik ke Salatiga, Penamaan Kota Ini Ternyata Akibat 3 Kesalahan
• BREAKING NEWS: Terios Tabrak Trailer di Tol Semarang-Batang, 2 Orang Tewas
• Bambang Tantang Yusril Sanggah Argumen 02, Ini Kata Yusril
• Soal Adu Dokumen, Mahfud MD Sebut Kubu 01 Sudah Menyerah Tanggapi Kubu 02
• Prada DP Bilang Berhubungan Badan dengan Vera Sebelum Membunuh, Hasil Visum Ungkap Fakta Sebaliknya