Kisah Petani di Kawasan Gunung Api Dieng, Tak Takut Meski Status Waspada
Meningkatnya aktivitas gunung Slamet dari normal ke level waspada menyita perhatian.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
Pemandangan menyeramkan itu ternyata sudah jadi makanan harian baginya.
Karena itu, ketakutannya sudah hilang.
Jumanto bukanlah satu-satunya petani yang mengolah tanah di sekitar kawah.
Masih mending lahannya agak jauh dari bibir kawah.
Ada yang lebih nekat darinya.
Hanya sekitar 20 meter dari bibir kawah, seorang petani lain terlihat sedang merawat kebunnya.
Di sana, gemuruh perut bumi mungkin lebih terasa.
Wajah seram kawah di depan mata.
Petani itu seperti sudah mengubur rasa takutnya akan bahaya.
"Tidak takut. Paling waspada saja," katanya
Mereka memilih mencari nafkah di sekitar kawah bukan tanpa alasan.
Jumanto mengaku tidak punya lahan lain selain sekitar kawah yang bisa ia tanami komoditas pertanian.
Sedangkan dia yang sehari-hari bekerja sebagai buruh ingin sekali seperti petani lainnya, memiliki lahan untuk bercocok tanam.
Karena itu, ia nekat membabat hutan di sekitar kawah yang masih rimbun tanaman liar.
Tanah terjal ia ratakan.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/kawah-aqy-dieng.jpg)