Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jalil Sebut Kepulangan Jemaah Haji ke Indonesia Tersendat Karena Kelebihan Bagasi

Proses pemulangan jemaah haji asal Jawa Tengah dari tanah suci ke daerahnya masing-masing akan berjalan bertahap.

Penulis: hesty imaniar | Editor: suharno
ISTIMEWA
Suasana jemaah haji Indonesia menunggu antrian bus shalawat di Terminal Syib Amir, Makkah, Minggu (21/7/2019) dini hari 

TRIBUNJATENG.COM - Proses pemulangan jemaah haji asal Jawa Tengah dari tanah suci ke daerahnya masing-masing akan berjalan bertahap.

Hal tersebut dipaparkan Kepala Seksi Sistem Informasi Haji pada Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Abdul Jalil.

"Kami sudah memulangkan jemaah haji di kloter gelombang pertama. Yakni, dari beberapa daerah, di Sukoharjo, Temanggung, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, Brebes, Banyumas, Klaten, Boyolali, Pati, dan beberapa daerah lainnya di Jateng. Untuk Semarang, belum dan akan dipulangkan tanggal 12 dan 13 September," katanya, Senin (2/9/2019).

Adapun berbagai persiapan dalam penyambutan pulangnya jemaah haji itu dilakukan oleh Kemenag Jateng.

Bupati Banyumas Tetapkan Desa Banjarpanepen Jadi Desa Kerukunan Umat Beragama

Yaitu, pengecekan paspor yang sesuai manives di Muasasah, penimbangan koper, pemeriksaan koper oleh Bea Cukai dan PPIH Arab Saudi, pemeriksaan rangkaian ibadah haji dengan cheklist ibadah, Thowaf Wadak.

"Selain itu, juga ada beberapa penyambutan jamaah haji yang pulang, dan di kloter pertama, yakni langsung di sambut oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin. Bahkan, untuk persiapan menyambut jamah haji kloter lainnya, juga sudah disiapkan berbagai acara penyambutan. Bahkan, sudah siap 99 persen kami menyambut jamaah haji asal Jateng," bebernya.

Jalil juga mengungkapkan, jika biasanya di waktu pemulangan jemaah haji ke negara asal, banyak kasus kelebihan bagasi yang akan dibawa pulang.

Namun, tegas Jalil, jemaah asal Indonesia dan Jawa Tengah khususnya, tidak membawa bawan pulang tersebut dengan kelebihan muatan.

"Berat bagasi para jamaah haji ini, sudah dilakukan pengukuran jauh-jauh hari, bahkan selama jamaah haji itu masih melakukan ibadahnya. Dan, kami sangat bersyukur, berat maksimum 32 kg dari masing-masing jemaah haji asal Indonesia dan Jateng khususnya, tidak ada yang kelebihan," ungkapnya.

Sementara itu, untuk jatah calon jamaah haji asal Jateng pun diungkapkan Jalil, semuanya tergantung kuota yang diberikan dari Arab Saudi.

Jika tahun ini, jumlah jemaah haji yang masuk di Kemenag Jateng ada 43.777, yang berangkat, ada 34.766.

"Karena jumlah itu ditentukan langsung oleh Arab Saudi, dan kami dari Jateng jelas memberangkatkan jumlah tersebut sesuai urutan pendaftaran para calon jamaah haji tersebut. Jadi jumlah itu, adalah jumlah jatah Jateng untuk memberangkatkan calon jamaah hajinya, sesuai jumlah yang telah di bagi dari seluruh Indonesia," jelasnya.

Jalil juga mengatakan, bahwa jumlah dari jemaah haji di tahun 2019 yang berangkat meningkat, dibandingkan dengan jemaah haji kuota yang diberikan pada tahun 2018 lalu.

"Jumlah jamaah haji yang berangkat jelas sesuai dengan kuota yang diberikan di Jateng. Jika di tahun 2018 kami memberangkatkan 30.255 jamaah haji kami, di tahun 2019 meningkat, menjadi 34.756 karena kuota untuk Jateng meningkat," pungkasnya. (hei)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved