Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polemik Penghentian Audisi PB Djarum, Yoppy: Kalau Dipepet Terus Tak Bisa Gerak, Harakiri To

PB Djarum memutuskan untuk berhenti menggelar audisi umum penjaringan bakat bulu tangkis pada 2020.

Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis

Dalam artian, pemanfaatan anak untuk promosi secara tidak langsung untuk produk rokok.

"Yaitu menggunakan mereka, badan mereka sebagai media promosi.

Kenapa hal itu dikatakan sebagai media promosi, karena kalau sudah dipakai oleh mereka tidak ada pajaknya, tidak ada batas waktu sampai kapan dipakai," ujar Sitti Hikmawatti kepada Tribunjateng.com.

Poin kedua adalah upaya denormalisasi produk-produk yang berbahaya.

Rokok didalam Undang-Undang Kesehatan No 39 Tahun 2009, dikatakan sebagai produk yang berbahaya.

Maka dari itu, mulai dari peredaran promosinya, dan interaksi dengan pihak-pihak tertentu, harus dibatasi terutama anak-anak.

Selain itu di dalam PP No 109 Tahun 2012 dikatakan untuk event-event yang disponsori oleh rokok tidak boleh disiarkan secara langsung oleh media.

Atas dasar itu, audisi Djarum yang dalam bentuk sekarang memang akan diakhiri.

Siti mengungkapkan jika PB Djarum di dalam pertemuan terakhir pada 4 September 2019 mengatakan siap untuk menurunkan titlenya atau embel-embel Djarum, dalam Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.

"Hal itu sudah tidak ada dan diganti dengan nama Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis.

Kemudian Jersey, juga sudah bisa diganti meskipun masih ada tulisan Djarum yang disematkan dibagian belakang.

Prinsipnya kami dari KPAI bukanlah seperti Satpol PP, ada suatu masalah langsung suruh bubar-bubar," imbuhnya.

Menurutnya polemik ini juga akan berhubungan dengan pemerintah daerah itu sendiri.

"Misalnya saja akan bertentangan dengan kawasan tanpa rokok.

Sedangkan yang punya Perda terkait kawasan tanpa rokok adalah dari Pemda," tuturnya.

Menurutnya Audisi Umum Beasiswa Djarum masih ditemukan eksploitasi terhadap anak, meskipun sudah ada kencenderungan menurun.

"Eksploitasi itu masih ada dan belum sepenuhnya clear.

Selain itu denormalisasi juga masih terjadi, oleh karena itu kita melakukan evaluasi.

Sederhana saja jika semua brand itu diturunkan, maka selesai," ungkapnya.

KPAI berencana akan berembug kembali dengan kementerian terkait.

"Kami akan memberikan kesempatan sampai satu putaran ini selesai, artinya sampai nanti final di Kudus.

KPAI nyatanya juga sedang menghadapi respon bertubi-tubi dari masyarakat atau netizen terkait dengan hastag #bubarkan KPAI.

"Logika yang sederhana kami minta turunkan adalah brand atau image, logo-logo, ketika itu diturunkan berarti dia mematuhi peraturan yang ada.

"Seolah-olah produk rokok bukan produk berbahaya.

Memang tidak terjadi pada atlet, tetapi mereka yang mengidolakan para atlet melihat bahwa produk ini bersahabat," imbuhnya. (goz)

Misteri Tanah Tak Bertuan di Purbalingga Jawa Tengah, Pernah Jadi Tempat Ziarah Pelanggan Togel

Innalillahi Wa Innaillaihi Rojiun, Bawon Jamaah Haji Asal Banjarnegara Meninggal Dunia di Mekah

Uang Pemprov Sumut 1,8 M Hilang! Ditaruh di Mobil di Halaman Kantor Gubernur, Ini Pengakuan Pegawai

Beredar Kabar BJ Habibie Meninggal, Ini Kata Ketua Tim Dokter Kepresidenan

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved