Wawancara Eksklusif Manager Tim PB Djarum Fung Permadi Terkait Polemik KPAI Vs Djarum
Bertepatan dengan penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis di Purwokerto, Sabtu (7/9/2019) PB Djarum resmi pamit.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: galih permadi
Seleksi terakhir ini terganggu desakan KPAI?
Ya sedikit banyak pasti ada pengaruhnya.
Ada ancaman demo, segala macam itu ya.
Tidak tahu dari mana yang mau demo.
Kantor kita di Jakarta juga sudah pernah didemo terkait audisi umum.
Tapi ancaman demo di Bandung tidak terjadi, di Purwokerto juga ada.
Ada berapa atlet pebulutangkis di PB Djarum?
Untuk atlet binaan PB Djarum di luar Pelatnas, baik atlet yang di Jakarta maupun di Kudus, kira-kira 190 sampai 200 orang. Yang di Pelatnas ada 40 lebih.
Yang di Pelatnas itu statusnya masih anggota PB Djarum. Atlet PB Djarum yang di Kudus untuk atlet tunggal, sedangkan yang di Jakarta untuk atlet ganda.
Berapa persen mereka hasil Audisi Umum Beasiswa?
Pesentasenya sangat kecil.
Kalau dirata-rata, setiap audisi umum yang diterima antara 25 sampai 30 orang setiap tahun.
Setahun ada evaluasi, apakah bisa lanjut atau cut tengah jalan dengan banyak pertimbangan.
Bagaimana PB Djarum tanggapi orangtua dan anak kecewa?
Sementara saya belum dengar itu. Tapi kalau saya pernah melihat sekilas di twitter memang ada yang kecewa atas penghentian audisi ini.
Apa fasilitas didapat anak lolos seleksi audisi?
Semua fasilitas asrama, latihan, makan selama menjadi anggota PB Djarum kita tanggung, peralatan kebutuhan kita cukupi.
Kemudian kami ikutkan turnamen-turnamen apabila atlet sudah bisa mengikuti, pembiayaan kita tanggung semua.
Kita menyediakan sekolah yang bekerja sama dengan kami. Biaya sekolah ditanggung orangtuanya sendiri.
Namanya kan beasiswa bulu tangkis.
Penghentian ini menampar negara tak mampu membina atlet?
Tidak ada maksud untuk itu. Misalkan pemerintah turun tangan malah baik. Untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, kita cooling down dulu, disetop. (goz).