Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Banyak PK Idap HIV di Banjarnegara, Bupati Tegas Akan Gencarkan Razia Tempat Karaoke

Kasus perempuan pemandu karaoke (PK) pengidap HIV yang terlantar di jalan hingga melahirkan di rumah sakit di Banjarnegara cukup membuat hati miris.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI
ILUSTRASI - Situasi pemeriksaan urine oleh pihak BNN Banyumas di sebuah med pemandu karaoke di Desa Pamijen, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Minggu (16/6/2019) pagi. 

TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Kasus perempuan pemandu karaoke (PK) pengidap HIV yang terlantar di jalan hingga melahirkan di rumah sakit di Banjarnegara cukup membuat hati miris.

Lebih-lebih bagi Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono yang menolong perempuan itu hingga melahirkan di rumah sakit dengan biaya ditanggung pemerintah.

Bagaimana tidak, sejak awal kepemimpinannya, pihaknya sudah gencar menutup usaha karaoke yang melanggar aturan.

Satu persatu tempat karaoke ilegal atau melanggar aturan tak segan dia bubarkan atau tutup hingga berhenti beroperasi.

Tetapi kejadian ini membuatnya amat prihatin.

Disinyalir, usaha karaoke kembali menjamur di Banjarnegara.

Temuan PK pengidap HIV ini tentu saja membuat Budhi geram.

Residivis Asal Sukabumi Ini Curi HP, 7 Karung Cengkeh hingga Puluhan Bungkus Rokok di Purbalingga

Anak Mantan Bupati Ambil Formulir Bakal Cabup Kendal di PDIP, Bersaing dengan Pengurus Banser

Kerap Kucing-kucingan dengan Satpol PP, Pemerintah Harus Punya Solusi Persoalan PKL

54 Anggota Polres Semarang Kelebihan Berat Badan Harus Lari Siang Hari Kelilingi Markas

Ia semakin bersemangat untuk menggalakkan razia karaoke dan tempat hiburan malam.

Pihaknya akan semakin intensif menggelar razia dengan sasaran lebih luas.

“Sebenarnya pemeriksaan karaoke dan tempat hiburan malam sudah lama kita lakukan, tapi ini akan kita gencarkan lagi,” kata Budhi

Usaha karaoke yang menjadi sasaran razia ini adalah yang disinyalir melakukan praktik nakal.

Artinya, menjadi ajang transaksi untuk bernyanyi mesum yang menjurus ke praktik prostitusi.

Desakan untuk menindak karaoke esek-esek itu sebenarnya sudah lama mengalir dari berbagai kalangan.

Ia pun memohon masyarakat agar turut aktif menjaga keamanan dan ketenteraman lingkungannya masing-masing.

Penutupan lokalisasi di kota-kota besar disinyalir membuat para penghuninya menyebar ke daerah atau kota-kota kecil, termasuk Banjarnegara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved