Kerap Kucing-kucingan dengan Satpol PP, Pemerintah Harus Punya Solusi Persoalan PKL
Aksi kucing-kucingan antara petugas Satpol PP Kota Semarang dan para pedagang kaki lima (PKL) menjadi keprihatinan tersendiri bagi seorang pemerhati
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Aksi kucing-kucingan antara petugas Satpol PP Kota Semarang dan para pedagang kaki lima (PKL) menjadi keprihatinan tersendiri bagi seorang pemerhati PKL, Imam Solikin.
Menurut Imam, aksi kucing-kucingan antara kedua belah pihak tidak mungkin selamanya akan terjadi. Harus ada solusi yang mana Kota Semarang dapat tertata baik dan para PKL tetap dapat meraup rezeki.
"Selama ini Satpol PP oyak-oyakan sama pedagang. Mau sampai kapan oyak-oyakan? Padahal kalau mau dipikirkan, semua ada solusi," katanya.
Jika Pemkot hanya melakukan penertiban secara terus menerus, kata Imam, hal itu tidak akan selesai.
Mengingat dari tahun ke tahun, jumlah PKL di Kota Semarang semakin bertambah.
• Kapolda Jateng Sebut Kekisruhan Disetting oleh Kelompok yang Ingin Ganggu Kedamaian
• 54 Anggota Polres Semarang Kelebihan Berat Badan Harus Lari Siang Hari Kelilingi Markas
• Dedi Tempuh Ratusan Kilometer Demi Jalankan Niat Jahatnya Cabuli Remaja di Purworejo
• Rumah Warga Rowokele Kebumen Ludes Terbakar, Polisi dan Warga Bantu Evakuasi
"Orang di PHĶ larinya jualan, tidak punya pekerjaan larinya juga jualan.
Setiap tahun jumlah PKL semakin bertambah," ucapnya.
Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah memikirkan relokasi bagi para PKL.
Namun, selagi relokasi dilakukan di tempat yang jauh dari jangkauan publik, hal itu tidak akan menjadi solusi permasalahan PKL.
Mereka akan tetap kembali ke jalan.
"Kenapa PKL pada jualan di pinggir jalan? Ya karena disitu ramai, banyak mangsa datang.
Jika direlokasi di tempat yang jauh dari jaungkauan publik, saya yakin tidak akan berhasil.
Mereka akan kembali ke jalan, karena tempat mereka di jalanan," ujarnya.
Lebih lanjut, Imam memaparkan, Pemerintah dapat melakukan mapping atau pemetaan titik-titik yang geliat ekonominya ramai.