Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Cerita Yuningsih Warga Banyumas yang Lahirkan Empat Bayi Kembar Perempuan : Saat USG Pertama Ada Dua

Yuningsih (25) seorang ibu muda asal Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, yang baru saja melahirkan empat bayi kembar

Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: galih permadi
ISTIMEWA
Keempat bayi kembar Yuningsih saat digendong oleh perawat di ruang perawatan RS Wiradadi, Sokaraja Banyumas. 

TRIBUNJATENG.COM, BANYUMAS - Sungguh berkah bagi Yuningsih (25) seorang ibu muda asal Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, yang baru saja melahirkan empat bayi kembar perempuan.

Keempat bayi lahir melalui proses cesar di Rumah Sakit Wiradadi Husada, Sokaraja, Kabupaten Banyumas pada Rabu (18/9/3019) petang.

Yuningsih menceritakan jika pada awalnya Dia hanya mengetahui hamil kembar dua pada usia kehamilan dua bulan.

Namun sungguh tidak disangka pada usia kehamilan empat bulan, diketahui ada empat janin yang dikandungnya.

"Saat USG pertama ada dua, kemudian saat USG kedua pada usia kandungan empat bulan, ternyata ada empat.

Saya kaget dan sempat tidak percaya," ujar Yuningsih kepada Tribunjateng.com, Jumat (20/9/2019).

Yuni saat ini yang masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Wiradadi Husada.

Yuningsih (25) seorang ibu muda asal Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, yang baru saja melahirkan empat bayi kembar perempuan sekaligus.
Yuningsih (25) seorang ibu muda asal Desa Karangtengah, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, yang baru saja melahirkan empat bayi kembar perempuan sekaligus. (TRIBUN JATENG/PERMATA PUTRA SEJATI)

Istri dari Imam Yasir Kharis (22) begitu bersyukur atas kelahiran keempat anak kembarnya tersebut.

Siapa sangka usia pernikahan yang belum genap setahun ini, pasangan muda itu sudah dikaruniai empat anak sekaligus.

"Sama sekali tidak menyangka.

Padahal dari pihak keluarga, baik saya dan suami tidak ada keturunan kembar.

Selain itu saya juga tidak menjalani program hamil," katanya.

Namun demikian Yuningsih mengaku jika selama mengandung, perutnya terlihat lebih besar dari orang hamil pada umumnya.

"Berat badan saya juga tidak naik drastis, yang dari tadinya 40 kilogram jadi 54 kilogram," imbuhnya.

Hingga saat ini Yuningsih dan suami mengaku belum memiliki nama yang pas untuk keempat buah hatinya.

Ketika ditanya bagaimana cara merawat keempat anaknya sekaligus, dia mengaku akan dibantu oleh saudara-saudarnya.

"Alhamdulillah di rumah banyak orang, banyak saudara, jadi tidak bingung," kata Yuni.

Manajer Pelayanan Rumah Sakit Wiradadi Husada dr Aji Darundriyo mengatakan, angka kemungkinan bayi lahir empat sekaligus ialah 1:700.000 kehamilan.

Aji mengatakan bayi pertama lahir dengan berat badan 1.800 gram, kemudian bayi kedua seberat 1.100 gram, bayi ketiga 1.400 gram dan bayi keempat hanya 930 gram.

Hanya saja, bayi pasangan dari Imam Yasir Kharis (22) dan Yuningsih (25) masih memerlukan perawatan medis.

Sementara keempat bayi tersebut masih diinkubator karena berat badannya masih dibawa rata-rata bayi normal.

"Masih diinkubator, karena berat badannya kurang dari 2,5 kilogram.

Masih akan dirawat dulu sampai kondisinya memungkinkan.

Jika kondisinya sudah stabil, maka nanti bisa pulang," kata Aji.

Selama proses kelahiran dengan cara cesar, tidak ada kendala.

Operasi cesar ditangani oleh dr Prita Sari Dewi SpOG.

"Proses secara cepat, tidak ada kendala, saat bayi lahir juga langsung nangis," tambahnya.

Nursyamsi Agustina dokter yang merawat keempat bayi mengatakan, bayi lahir secara prematur dalam usia kandungan 36 minggu.

"Secara umum kondisi bayi pertama baik, sudah lepas oksigen, bayi kedua dan ketiga stabil, saat ini masih pakai oksigen tapi audah membaik.

Bayi keempat juga stabil, tetapi memang masih menggunakan alat bantu oksigen," ungkap Nur.

Bayi pertama lahir dengan berat badan 1.800 gram, Bayi kedua seberat 1.100 gram, bayi ketiga 1.400 gram dan bayi keempat hanya 930 gram.

Bayi keempat rencananya akan dirujuk ke rumah sakit lain yang memiliki peralatan lebih memadai.

Sebab bayi dengan berat 930 gram tersebut perlu mendapatkan penanganan khusus.

"Nanti akan kami evaluasi, yang penting nafas cukup dan berat badan cukup.

Jika diperlukan, akan dirujuk ke fasilitas yang lebih memadai," pungkasnya. (Tribunjateng/jti)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved