Mata Jumawan Berkaca-kaca Lepas Tukik yang Diselamatkan dari Nelayan, Dirawat 49 Hari Hingga Menetas
Mata Jumawan terlihat berkaca-kaca ketika akan melepas 30 tukik-tukik penyu Lekang yang sudah dia rawat selama kurang lebih 3 bulan.
Penulis: Permata Putra Sejati | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, CILACAP - Mata Jumawan terlihat berkaca-kaca ketika akan melepas 30 tukik-tukik penyu Lekang yang sudah dia rawat selama kurang lebih 3 bulan.
Pantai Sodong, Desa Karangbenda, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap menjadi saksi pelepasliaran tukik-tukik itu.
Jumawan kembali teringat ketika pertama kali mendapatkan telur-telur penyu itu pada Mei 2019 lalu.
Ada sekitar 50 telur yang dia dapatkan dari para nelayan setempat.
Jumawan bercerita jika dia tidak mengambil dari para nelayan itu, mungkin nasib telur-telur penyu itu tidak seperti sekarang.
Dia kemudian membawa telur-telur penyu itu ke media penetasan yang di design secara alami di rumahnya di RT 1 RW 4 Desa Karangbenda.
• Pakar Politik Undip Sebut PDI Perjuangan Bak Wanita Cantik dan Seksi
• Feri Tak Sabar Ganti Mobil Baru Setelah Coba Toyota New Calya di Nasmoco Karangjati
• Jasmin Putri Ajak 240 Generasi Z Dekat dengan Isu Lingkungan dalam Future Leader Summit 2019
• Anggota Polsek Padamara Polres Purbalingga Sita Ratusan Liter Tuak di Warung Milik TLT
Dengan telaten dan penuh hati-hati, Jumawan menjaga agar telur itu dapat menetas.
Terlebih lagi menetaskan telur-telur penyu tidak semudah menetaskan hewan bertelur lainnya.
Pastinya butuh cara dan penanganan yang berbeda.
Dari 50 telur yang dia dapatkan, Jumawan berhasil menetaskan 33 tukik penyu Lekang.
Namun sayang 3 tukik penyu yang sudah menetas sudah mati dan kini tersisa 30 tukik yang dilepas.
Dirinya bercerita jika, baru pertama kali menetaskan telur penyu, merawat hingga akhirnya melepas liarkan kembali.
Rona haru tidak dapat dilepaskan dari raut wajahnya.
Hal itu tidak heran mengingat perjuangan dan keikhlasannya dalam merawat tukik-tukik penyu Lekang.
"Normalnya penetasan telur itu 45 hari, akan tetapi karena pengaruh cuaca dan suhu tukik-tukik itu menetas 49 hari," ujar Jumawan kepada Tribunjateng.com, Jumat (20/9/2019).