Berteman Rob Bertahun-tahun, Akhirnya 35 Persen Warga Desa di Demak Ini Eksodus ke Semarang
Bertahun-tahun rob melanda Desa Sriwulan Kecamatan Sayung Kabupaten Demak.
Penulis: Moch Saifudin | Editor: muh radlis
Setiap tahun harus mendirikan pondasi rumah, memperbaiki pelataran rumah, dan juga kendaraan bermotor yang sering rusak karena terkena air rob.
"Sekira lima tahun yang lalu, Desa Sriwulan memiliki 4.700 sekian KK, saat ini tinggal 3.000 sekian.
Kebanyakan pindah ke daerah Genuk-Semarang, namun aktifitas keseharian masih di Desa Sriwulan," terangnya.
Ia menyebut, sekira 35 persen warga Desa Sriwulan sudah meninggalkan rumahnya.
Desa lain di Kecamatan Sayung juga terdampak rob.
Ia berharap pemerintah pusat bisa segera membuatkan tanggul laut.
"Selain itu, anggaran infrastruktur di Desa Sriwulan dan Kecamatan Sayung cenderung sedikit dibandingkan kecamatan lain.
Mengingat hal tersebut untuk kemasyarakatan dan perekonomian Desa Sriwulan," jelasnya.
Ia menambahkan jika jalan di Desa Sriwulan bagus, perekonomian warga juga berjalan baik dan kesejahteraan masyarakat menjadi lebih bagus.
Ia menyebut, Kecamatan Sayung pembangunannya selalu ditinggalkan dari Kecamatan lainnya di Kabupaten Demak.
"Saya berharap kepada pemerintah daerah, provinsi, dan pusat bisa memperhatikan hal tersebut," jelasnya.
Sementara anggota DPRD Kebupaten Demak 2019 daerah pemilihan 5, Guntur-Sayung-Karangtengah, Sri Rejeki mengatakan akan terus mengupayakan pembangunan infratruktur di wilayah pesisir Kecamatan Sayung. (Tribunjateng/Moch Saifudin)