Derita Jasmin, Dikucilkan Karena Tertular HIV namun Tetap Semangat Dampingi ODHA yang Lain
Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) tidak jarang mendapat stigma negatif di tengah masyarakat.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
“Saya baru tahu setelah suami pertama saya meninggal, ternyata ada bukti kalau suami saya mengidap HIV-AIDS,” jelasnya.
Dari pernikahan dengan suami yang pertama itu Jasmin dikaruniai dua anak.
Pertama meninggal saat usia 40 hari, anak kedua meninggal saat berusia 5 tahun.
Setelah sang suami meninggal, dia memutuskan untuk pergi ke Singapura.
Di sana dia bermaksud kerja guna menghidupi buah hatinya.
“Saat di Singapura itu saya baru tahu kalau saya juga positif HIV.
Waktu itu majikan saya meminta saya untuk medical check-up, ternyata hasilnya saya posiitif.
Saya langsung syok,” kata dia.
Pengalaman itulah yang kemudian membuatnya semangat untuk mendampingi ODHA.
Mereka yang bernasib sama dengannya, dimotivasi untuk tetap semangat.
Dia juga mendorong agar rajin untuk memeriksakan secara rutin di rumah sakit.
Selain itu, juga mendampingi 25 anak yang lahir dari orang tua ODHA.
“Sekarang periksa di RSUD Kudus sudah bisa.
Kalau dulu harus ke Kariadi Semarang,” katanya.