Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Paskaserang Wiranto: Teroris Incar Pejabat Negara

Peristiwa mengagetkan terjadi di Pandeglang, Banten. Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh seorang pria bernama Syahril Alamsyah

TWITTER
Wiranto Ditusuk di Pandeglang 

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Peristiwa mengagetkan terjadi di Pandeglang, Banten. Menkopolhukam Wiranto ditusuk oleh seorang pria bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara.

Selain Wiranto, Kapolsek Menes Kompol Dariyanto juga kena tusuk di bagian punggung yang pelakunya belakangan diketahui istri dari Abu Rara bernama Fitri Andirana.

Penusukan terhadap Wiranto dan Kapolsek Menes terjadi usai peresmian Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Kamis (10/10) pukul 11.50. Wiranto hendak balik ke Jakarta dengan helikoper saat peristiwa terjadi.

Usai peristiwa berdarah tersebut kedua pelaku langsung diamankan polisi. Dua senjata tajam jenis pisau kunai berwarna hitam dengan tali merah melilit pegangannya juga ikut disita.

Senjata itu digunakan pelaku menusuk Wiranto dan bernama kunai atau pisau yang dipakai ninja. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo membenarkan kunai dipakai pelaku untuk melakukan penusukan.

"Ya benar senjatanya itu," kata Dedi saat wartawan memperlihatkan foto kunai yang tersebar di media sosial.

Dari hasil proses penyelidikan sementara, Dedi juga menyebut, pelaku lelaki bernama Abu Rara diduga terpapar paham radikal ISIS.

Mabes Polri juga memastikan pasangan suami istri, Fitri Andriana (FA) dan Syahril Alamsyah (SA) alias Abu Rara, tergabung dalam kelompok Jamaah Anshorut Daulah (JAD) Bekasi. "Sudah bisa dipastikan pelaku termasuk dalam kelompok JAD Bekasi," ujar Dedi.

Dedi mengungkapkan bahwa JAD Bekasi dipimpin oleh Fazri Pahlawan alias Abu Zee Ghuroba. Abu Zee telah ditangkap oleh Densus 88 pada akhir September lalu.

"Amirnya Abu Zee yang sudah ditangkap tanggal 23 September yang lalu bersama 8 pelaku lainnya. Satu orang yang ditangkap di Jakarta Utara," tutur Dedi.

Dedi mengungkapkan FA berasal Brebes, Jawa Tengah, sementara SA berasal dari Deli Serdang, Sumatera Utara. Terkait lokasi penyerangan, Dedi mengatakan pihaknya masih mendalami potensi kerawanan di daerah tersebut.

"(Pelaku) belum (dipantau), wilayahnya cukup rawan, nanti didalami," tutur Dedi.

pisau Kunai digunakan oleh 2 pelaku penusuk Wiranto
pisau Kunai digunakan oleh 2 pelaku penusuk Wiranto (Istimewa)

Menurut Dedi, motif penusukannya, mereka yang terpapar radikalisme ISIS menjadikan pejabat publik dan polisi sebagai sasaran serangan.

"Ya kalau misalnya terpapar radikal ya pelaku pasti menyerang pejabat publik, utamanya aparat kepolisian yang dianggap thaghut karena kita lakukan penegakan hukum terhadap kelompok seperti itu," kata Dedi.

Dedi juga membantah pihaknya kecolongan terkait insiden penusukan Wiranto. Saat kejadian interaksi antara Wiranto dengan masyarakat merupakan hal yang biasa terjadi.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved