Tidak Hanya Droping Air, Pemkab Pekalongan Carikan Solusi Jangka Panjang untuk Antisipasi Kekeringan
Pemerintah Kabupaten Pekalongan persiapkan anggaran Rp 200 juta untuk membantu pembuatan sumur diwilayah yang terkena dampat kekeringan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Pemerintah Kabupaten Pekalongan persiapkan anggaran Rp 200 juta untuk membantu pembuatan sumur diwilayah yang terkena dampat kekeringan.
Saat musim kemarau ini, puluhan desa di Kabupaten Pekalongan mengalami kekeringan. Hingga saat ini tercatat ada 27 desa di 11 kecamatan mengalami krisis air bersih.
Bantuan droping air bersih hanya solutif jangka pendek. Oleh karena itu, Pemkab Pekalongan berupaya mencari solusi jangka menengah dan jangka panjang yang efektif, sehingga tiap musim kemarau warga tak lagi menderita akibat krisis air bersih.
"Desa Rowocacing adalah salah satu lokasi daerah kekeringan. Di sini ada sekitar 1.000 warga.
Saat musim kemarau, sumur mengering," kata Bupati Asip Kholbihi saat memberikan bantuan air bersih di Dukuh Rowocacing Gede, Desa Rowocacing, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, Selasa (15/10/2019).
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi mengatakan, pemda pernah membantu melalui sumber grativitasi, namun tidak efektif karena sumber airnya juga kering saat musim kemarau panjang.
• Seluruh Anggota Polres Semarang Mendadak Diperiksa Propam, Ini Hasilnya
• Sering Dilanda Angin Kencang, Satpol PP Salatiga Imbau Warga Potong Dahan Pohon
• Desa Situs Purbakala di Tegal Ini Jadi Langganan Kekeringan Tiap Tahunnya
• Panji Curi 3 HP Milik Karyawan Hotel di Purworejo, Ambil Saat Korban Tertidur di Aula Hotel
"Situasi di sini sudah darurat dan desa ini akan dibantu dengan sumur dalam."
"Kekeringan ini sudah berjalan 3 hingga 4 musim kemarau, perlu ada solusi dari pemerintah," ungkapnya.
Asip mengimbau warga diharapkan bisa bermusyawarah untuk menyiapkan lokasi sumur dalamnya.
Sedangkan, bantuan pembuatan sumur dalam dengan anggaran sekitar Rp 200 juta akan disiapkan oleh pemkab.
"Saya pikir, semakin cepat akan semakin baik untuk mengatasi kekeringan di Rowocacing," ujarnya.
Setiap mengunjungi daerah dengan potensi kekeringan harus ada solusi jangka pendek, menengah, dan panjang.
Menurut Asip kemarin di Desa Lambanggelun pemerintah sudah mengalirkan air sejauh 8 kilometer, sehingga daerah yang kemarin dibantu dengan bantuan air bersih, sekarang tidak perlu bantuan dropping lagi.
"Jika kita hanya membantu dropping saja dengan mendatangkan mobil tangki air, maka ini bersifat jangka pendek dan tidak mengcover semua kebutuhan air di masyarakat.
Oleh karena itu, harus ada langkah selanjutnya," lanjutnya.
Untuk Desa Rowocacing, langkah selanjutnya adalah membuat sumur dalam dan warga sudah setuju.
"Tinggal saya tunggu nanti musyawarah warga menentukan lokasinya ada di mana, kita survei secara teknis.
Dan tidak terlalu lama kita kerjakan, sehingga persoalan kekeringan di desa ini bisa diatasi. Jika hanya bantuan dropping tiap tahun hanya solusi jangka pendek," tambahnya. (Dro)