Bupati yang Viral karena Unggah Slip dan Sebut Gaji Tak Cukup Rupanya Mantan Bandar Narkoba
Heboh karena unggahan slip gaji Bupati Banjarnegara Rp 5,9 juta yang viral di media sosial, Budhi Sarwono mendapat sorotan banyak kalangan.
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Heboh karena unggahan slip gaji Bupati Banjarnegara Rp 5,9 juta yang viral di media sosial, Budhi Sarwono mendapat sorotan banyak kalangan.
Banyak yang mengamini, namun tak sedikit yang meragukan pernyataannya.
Di luar gaji itu, Budhi mengakui ada tunjangan operasional senilai 1,1 miliar untuk 3 tahun, atau rata-rata Rp 1 juta perhari.
Ini terungkap dalam acara Hotman Paris Show yang disiarkan salah satu stasiun televisi swasta Kamis malam (17/10).
Tetapi bagi Budhi, anggaran itu pun tak cukup untuk menutup biaya operasional bupati yang memiliki mobilitas tinggi.
Setiap kunjungan, ia menyertakan jajaran dan rombongan baik dari Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dinhub) hingga anggota TNI maupun Polri.
Tak ayal, anggaran operasionalnya membengkak antara Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta.
• Bupati Kendal Keluarkan Surat Edaran ASN Tidak Jadi Pengurus Ormas
• Mulai Tahun Depan Proyek Bundaran Underpass Jensud Purwokerto Dilelang Lagi
• Setelah Ditutup, Kawasan Sunan Kuning Akan Dijaga Ketat Satpol PP, Libatkan Polisi dan Tentara
• Prihatin Warga Kesulitan Air, Sabhara Polrestabes Semarang Beri Bantuan Air Bersih di Tembalang
"Cukup, cukup menderita,"jawab Budhi saat ditanya soal kecukupan penghasilan dengan kebutuhannya sehari-hari
Budhi bahkan terang-terangan mengaku dibantu orang tuanya untuk menutupi segala kebutuhannya.
Termasuk jam merek Rolex senilai ratusan juta yang melingkar di tangannya, Budhi mengaku aksesoris itu pemberian orang tua.
Budhi bersyukur memiliki orang tua yang diberi kelebihan rizki.
Budhi menyampaikan alasan menjadi bupati yang punya tanggung jawab berat namun gaji rendah.
Padahal, tanpa jabatan itu, keluarga Budhi sudah sejahtera.
Ia mengaku ingin memperjuangkan nasib masyarakat Banjarnegara menjadi lebih baik.
Karenanya, ia siap menerima konsekuensi atas keputusannya.
Meski kesejahteraan bupati minim, Budhi mengaku tak pernah tergoda untuk memainkan anggaran yang dikuasai pemerintah.
Wajar saja Budhi tak lagi silau dengan gemerlap dunia.
Ia pernah kaya raya dari usaha haramnya, sebagai bandar ekstasi.
Apa yang dia inginkan di dunia mudah saja terpenuhi.
Tetapi kehidupannya berubah drastis usai ia diberi kesempatan hidup kedua.
Inilah titik balik kehidupannya.
Budhi mengalami over dosis hingga sempat dinyatakan meninggal, tahun 1998.
Tetapi keajaiban terjadi.
Enam jam setelahnya, ia hidup kembali.
Selama tak sadar itu, Budhi mengalami perjalanan spiritual yang hebat.
Ia dituntun istigfar hingga bersahadat untuk memeluk Islam.
Semenjak itu Budhi berhenti dari bisnis haramnya dan memulai kehidupan baru sebagai mualaf.
"Hasil kekayaan ekstasi saya bagikan semua," katanya. (aqy)