Viral Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono Ancam Copot Kepala Dinas PU dan Sekda Jika Tak Lakukan Ini
Warganet Banjarnegara dua hari terakhir ini tengah ramai memperbincangkan kunjungan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ke Desa Petir, Kecamatan
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG COM, BANJARNEGARA - Warganet Banjarnegara dua hari terakhir ini tengah ramai memperbincangkan kunjungan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono ke Desa Petir, Kecamatan Purwanegara Banjarnegara dalam video yang diunggah di akun instagram Kabupaten Banjarnegara.
Dalam kunjungannya itu, Budhi ditemani jajarannya, termasuk Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PUPR).
Ada aksi Budhi yang tak terduga di sela kunjungannya itu.
Dalam video itu, Budhi terlihat bereaksi keras usai melihat masih ada jalan yang rusak parah di Desa Petir, tepatnya di Dusun Kayubima Kecamatan Purwanegara.
Ia mengancam mencopot jabatan kepala dinas dan pejabat terkait jika tak melaksanakan programnya.
Di hadapan sejumlah warga, Budhi bahkan tak segan memeringatkan Kepala Dinas PUPR Banjarnegara Tatag Rochyadi yang berdiri di hadapannya.
Tatag hanya mengangguk dan mengamini perintah atasannya itu.
• Pelarian Preman Kampung di Kebumen Ini Berakhir, Dosanya Acungkan Celurit dan Rampas Uang Wisatawan
• Warga Brebes Siap-siap, November 2019 Pemkab Akan Buka Lowongan 96 Formasi CPNS
• CEO Gojek Jadi Mendikbud Dikti, Ini Kata Akademisi dan Ketua Forum Rektor Indonesia
• Hingga 5 November 2019, Ini Jenis Pelanggaran yang Diincar Polisi di Purworejo
"Tahun 2020 jalan ini harus selesai semua.
Kalau Sekda dan PU gak melaksanakan, saya copot semua,"katanya dengan nada tinggi
Pemkab Banjarnegara fokus menggenjot pembangunan infrastruktur hingga daerah terpencil perbatasan.
Budhi menarget tahun 2020 jalan kabupaten di Banjarnegara selesai dibangun dan layak dilalui kendaraan.
Termasuk pembangunan jalan di Desa Petir yang berbatasan dengan Kabupaten Kebumen.
Pembangunan infrastruktur jalan ini diperlukan untuk menghubungkan wilayah-wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau.
Menurut dia, jalan ini dibangun untuk meningkatkan konektivitas, membuka daerah terisolasi sehingga berdampak pada ekonomi warga.
Terutama dalam menurunkan harga barang-barang di wilayah pegunungan atau daerah terpencil.