Marah, Anies Baswedan Turun Podium saat bahas Anggaran ABPD Pembelanjaan ATK Rp 1 Triliun
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan marah saat menyisir rencana anggaran APBD DKI Jakarta dan menemukan pembelanjaan ATK lebih dari Rp 1 triliun.
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
"Bagaimana kita menjelaskannya? Belanja Alat Tulis Kantor dari 349 Miliar jadi Rp 1,6 Triliun, ini namanya mempermalukan diri sendiri," tambahnya.
Jika sebelumnya disebutkan bahwa anggaran bolpoin itu hanya Rp 124 Miliar, ternyata jauh lebih fantastis.
Terlihat dari layar saat Anies Baswedan rapat, anggaran pembelian bolpoin ternyata mencapai Rp 635 miliar.
"Jika bapak ibu ulangi, you out, karena anda tidka bisa menjelaskan ke diri sendiri dan kepada publik," ujarnya.
Anies Baswedan pun langsung marah.
Anies langsung turun podium dan mengambil 3 laser di ruangan itu.
"Ballpoint Rp 635 miliar. Mau contoh? Saya punya tiga laser pointer. Di tempat yang sama. Tiga. Masih mau tambah lagi?" ujar Anies Baswedan sembari memamerkan laser pointernya.
Anies Baswedan menjelaskan, bolpoin dan laser pointer tersebut dibuat di pabrik-pabrik.
Dia menyinggung, uang yang dianggarkan untuk pembelian barang-barang itu akan terus masuk pabrik.
"Di tempat ini saya punya tiga pulpen, masih mau belanja lagi? di mana-mana ini ada pulpen. Saya tanya, yang bikin ini (pulpen) siapa? pabrik. Bapak ibu kirimkan uang ke mana?," ujar Anies Baswedan.
Maka dari itu, dia meminta jajarannya berhenti melakukan penganggaran tersebut.
"Stop doing this. Berhenti mengerjakan ini," tegas Anies Baswedan.
Selain ballpoint, Anies Baswedan juga menyinggung soal anggaran kertas Rp 213 miliar, tinta printer Rp 400 miliar, stabilo Rp 3 miliar, penghapus Rp 31 miliar dan Rp 31 miliar kalkulator.
Menurut pengalamannya, mestinya anggaran alat kantor tak sebesar ini. Anies Baswedan bercerita pernah bekerja dengan membawa alat kantornya sendiri.
"Nggak usah belanja lagi, stok yang ada dibagi, per ruangan, bukan perorangan," imbuh Anies.