Napak Tilas Perjuangan Raden Mas Said , Juliyatmono : Selamat Mengikuti Jejak-jejak Perjuangannya
Ratusan peserta mengikuti Napak Tilas Perjuangan Raden Mas Said di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar, Senin (4/11/2019)
Penulis: Agus Iswadi | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR - Ratusan peserta mengikuti Napak Tilas Perjuangan Raden Mas Said di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar, Senin (4/11/2019).
Napak tilas dalam rangka menyongsong Hari Jadi ke-102 Kabupaten Karanganyar itu dimulai dari Lapangan Desa Jatisobo Kecamatan Jatipuro dan berakhir di Lapangan Desa Tlobo Sempon Kecamatan Jatiyoso.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Karanganyar, Tarsa mengatakan, napak tilas ini diikuti sebanyak 800 peserta dari kalangan pelajar, Ormas dan ASN.
Mereka terbagi menjadi 80 regu.
"Peserta bareng-bareng mengikuti napak tilas.
Harapannya peserta dapat menjiwai perjuangan Raden Mas Said," katanya kepada Tribunjateng.com, Senin (4/11/2019).
• Tingkatkan Kewaspadaan PTM, DKK Karanganyar Serahkan 140 Alat Deteksi Dini
• Didi Kempot Akan Ramaikan Hari Jadi ke-102 Karanganyar, Catat Tanggalnya
• MLTR Gelar Konser di Semarang, Marsheilla Tak Janjikan Tiket On The Spot
• Temui Para Demonstran Pedagang Pasar Pagi Kota Tegal, Jumadi Duduk Lesehan Dengarkan Tuntutan
Ia menjelaskan, kegiatan napak tilas ini dilaksanakan ditempat-tempat yang menjadi petilasan pejuang yang dikenal sebagai Pangeran Samber Nyawa itu.
Daerah Jatipuro dipilih karena memang ditempat itu ada petilasan Raden Mas Said yakni Sendang Siraman.
"Perjuangannya kan dilakukan di beberapa jalur, utara, tengah dan selatan.
Acara ini dilaksanakan di tempat berbeda, selalu berpindah dari tahun ke tahun.
Ada di Mojogedang, Jumantono, Jatipuro dan lainnya," ungkapnya.
Selanjutnya Bupati Karanganyar, Juliyatmono menyampaikan, tepat pada 18 November 2019, Kabupaten Karanganyar berusia 102.
Ia berharap semoga Karanganyar menjadi kabupaten yang dicintai.
"Sampai kapanpun Tri Darma perjuangan Raden Mas Said masih aktual.
Rumangsa melu handarbeni (merasa ikut memiliki), rumangsa melu hangrungkepi (ikut menjaga, membela), mulat sarira hangrasa wani (instropeksi)," jelasnya.
Ia mengajak para peserta untuk terus melanjutkan semangat para pendahulu yang ikut andil dalam membangun Kabupaten Karanganyar.
"Mari kita berikan jejak amal soleh.
Selamat mengikuti jejak-jejak perjuangan Raden Mas Said," pungkasnya. (Ais)