Tim ODF Pemprov Jateng Masih Temukan Warga BAB Sembarangan di Jepara
Di Kabupaten Jepara, ternyata masih ditemukan orang yang buang air besar sembarangan.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Di Kabupaten Jepara, ternyata masih ditemukan orang yang buang air besar sembarangan.
Temuan ini berdasarkan hasil verifikasi dari tim gabungan Open Defecation Free (ODF) dari Pemprov Jateng.
ODF merupakan istilah di mana setiap individu dalam suatu kelompok sudah tidak buang air besar sembarangan.
Dalam verifikasi yang selesai pada Senin (4/11/2019) masih ada 0,18 persen yang belum sadar ODF.
Angka itu ditemukan berdasarkan data sampling di delapan desa dari delapan kecamatan.
Desa yang menjadi sampling dalam verifikasi kali ini yakni meliputi Desa Bondo di Kecamatan Bangsri, Desa Jambu Timur di Kecamatan Mlonggo, Desa Plajan di Kecamatan Pakisaji, dan Desa Kedungcino di Kecamatan Jepara.
• Selama Puluhan Tahun, Hanya 8 Pembatik Motif Gunung Ringgit di Rembang
• Hakim Tolak Gugatan Keluarga Korban Tabrak Lari Overpass Manahan Solo
• Tertarik Kuliah di Taiwan? Yuk ke Gedung ICT Undip, Ada 14 Kampus Buka Penerimaan
• Sejak September 2019 Blangko E-KTP Kosong, Disdukcapil Kota Salatiga Ganti Suket
Kemudian Desa Batealit di kecamatan Batealit, Desa Sukodono di Kecamatan Tahunan, Desa Sukosono di Kecamatan Kedung, dan Desa Troso di Kecamatan Pecangaan.
"Pertimbangan pemilihan desa atau kelurahan adalah yang paling awal ODF, yang banyak sharing-nya (menumpang), banyak memiliki Jamban Sehat Semi Permanen (JSSP), dekat aliran sungai atau drainase, dan dekat hutan," ujar Ketua Tim Verifikasi ODF, Danny Setiawan, Selasa (5/11/2019).
Dari 529 Kartu Keluarga (KK) di delapan desa tersebut, ditemukan satu KK atau 0,18 persenya yang belum menyadari ODF dan masih BABS, yakni di Desa Troso-Pecangaan.
Hal itu diakui warga tersebut seringnya membuang hajat langsung di sungai.
Atas temuan ini diharapkan dapat untuk diperbaiki maksimal sepekan ke depan.
"Kami tunggu kami beri waktu seminggu untuk segera ditindaklanjuti," katanya.
Di samping satu KK yang masih BABS, Danny juga mencatat ada sebanyak 403 KK sudah memiliki Jamban Sehat Permanen (JSP), 38 KK mempunyai JSSP, dan yang masih menumpang BAB ada sebanyak 87 KK.
Meski sudah terverifikasi ODF sejumlah desa juga mendapat catatan, di antaranya penanganan limbah popok bayi sekali pakai, jarak ideal tangki septik dengan sumur, dan tersedianya sabun di WC.
Terpenuhinya catatan ini nantinya bisa jadi pertimbangan pada ajang penilaian Kabupaten Sehat.