Selama Puluhan Tahun, Hanya 8 Pembatik Motif Gunung Ringgit di Rembang
Lasem Heritage merupakan yayasan pelestarian pusaka yang ada di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Lasem Heritage merupakan yayasan pelestarian pusaka yang ada di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
Pengelola Yayasan Lasem Heritage, Baskoro mengatakan, pihaknya mengumpulkan beberapa teman-teman pembatik yang memang terbaik kemudian karya mereka dipamerkan.
"Harga beragam mulai dari Rp 150 ribu sampai jutaan kami ada semuanya.
Produk dengan harga Rp 150 ribuan seperti jarit, kemeja, baju perempuan, dan lain-lain.
Sedangkan yang jutaan seperti batik Nyah Kiok motif gunung ringgit itu khas Lasem," terang Baskoro, saat ditemui Tribunjateng.com, ketika mengikuti kegiatan pameran UMKM yang digelar BI belum lama ini.
Baskoro menjelaskan, ada salah satu workshop batik di rumah tionghoa yang sangat kuno di Lasem, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah.
• Susi Sebut RSUD Wongsonegoro Kota Semarang Kekurangan Dokter Spesialis
• Hakim Tolak Gugatan Keluarga Korban Tabrak Lari Overpass Manahan Solo
• Tertarik Kuliah di Taiwan? Yuk ke Gedung ICT Undip, Ada 14 Kampus Buka Penerimaan
• Sejak September 2019 Blangko E-KTP Kosong, Disdukcapil Kota Salatiga Ganti Suket
Selama puluhan tahun hanya mengerjakan satu motif yaitu motif gunung ringgit.
Motif gunung ringgit ini, bisa dikatakan motif klasik batik Lasem atau menjadi ciri khas.
Selain itu, yang melestarikannya sendiri sampai saat ini hanya tersisa delapan ibu-ibu, dan selama puluhan tahun mereka hanya mengerjakan satu motif saja yaitu motif gunung ringgit.
"Untuk batik Nyah Kiok motif gunung ringgit yang saya bawa di pameran ini harganya kisaran Rp 2 jutaan," ujarnya.
Adapun Baskoro menyebut, Batik Lasem sebenarnya dari dulu sudah di ekspor, karena pihaknya mengumpulkan karya-karya terbaik dari rumah-rumah produksi yang ada di Lasem.
"Terkait kami sudah melakukan ekspor ke negara mana saja, saya tidak bisa menjelaskan secara rinci karena ada yang lebih paham dan bisa menjelaskan secara detail.
Tapi yang jelas batik Lasem sudah lama diekspor," pungkasnya. (dta)