Soal Anggaran APBD Jakarta Bermasalah, Anies Singgung Era Ahok: Dulu Ada, Mau Ditunjukkin?
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut bhawa permasalahan anggaran juga terjadi di era Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
TRIBUNJATANG.COM- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebut bhawa permasalahan anggaran juga terjadi di era Basuki Tjahja Purnama (Ahok).
Hal itu disampiakn Anies Baswedan Melalui channel YouTube Deddy Corbuzier yang diunggah Rabu (13/11/2019).
Mulanya, Anies Baswedan mengucapkan terimakasih kepada orang-orang yang telah mengkritiknya dan banyak yang ikut memikirkan DKI Jakarta.
Anies mengaku tidak keberatan dan tidak ambil pusing.
Mantan Menteri Pendidikan itu justru mengaku bahwa orang yang mengkritiknya justru kikuk ketika bertemu dengannya.
• BERITA LENGKAP: Mayat Mbak Rini Tak Berbusana Tewas Setelah Berhubungan Intim, Pelaku Satu Keluarga
• Kecelakaan Tol Cipali: Cohardi Lemas Didatangi Petugas Tol
• Rizky Febian Ditahan Pihak Toko, Sule Turun Tangan Bayar Belanja Rp 110 Juta
• Pemkot Semarang Gandeng Gojek Pacu Ibu Rumah Tangga Turut Mendorong Ekonomi
Anies mengaku selama menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies menyebut posisi tersebut memiliki banyak tantangan.
Anies lantas membantah tuduhan yang menyebut dirinya gubernur yang tak transparan.
"Di Jakarta mana bisa engak transparan? Semuanya kelihatan," jelas Anies.
Lebih lanjut, Anies mencoba memberikan penjelasan tentang anggaran lem Aibon yang dinilai janggal.
Anies mengklaim bahwa lem Aibon dalam APBD DKI Jakarta itu berukuran 10 kilogram.
Anies menyebut sebelum dirinya menjabat Gubernur, kejanggalan anggaran seperti itu sudah terjadi.
Menurut Anies, pada era pemerintahan Gubernur DKI Jakarta sebelumnya anggaran tak wajar itu juga sudah terjadi.
"10 kilo, kemudian ada yang bolpoin, ada yang alat tulis, saya kan ketemu ini bukan sekarang, kita ketemu seperti ini udah dari tahun lalu," ujarnya.
Anies mengaku malu soal anggaran lem aibon 10 kg untuk satu siswa.
"Iya malu-maluin kita semua, waktu saya kumpulin semua itu, this is self humiliation" ujar Anies.
Setelah itu, Anies Baswedan mengatakan dirinya memang bertanggung jawab atas terjadinya kemunculan anggaran-anggaran janggal di APBD DKI 2020.
Anies mengaku setelah mengetahui masalah tersebut, langsung mencarikan solusi..
"Iya saya tahunya tahun lalu saya langsung bikin aplikasi, saya enggak guilty (bersalah) dong," katanya.
Anies Baswedan kemudian menjelaskan yang salah adalah ketika dirinya diam saja dan tidak melakukan apa-apa meski telah mengetahui apa yang salah.
"Kalau guilty (bersalah) itu gini, kalau tahu ada masalah diam, thats wrong (itu salah)," terang Anies Baswedan.
"Jadi ketika ditanyain, ini betul, we found it last year (kita temukan ini tahun lalu), langsung bikin aplikasi upgrade-nya (perbaikan)," papar Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjelaskan dirinya menemukan cacat pada tahun 2018.
Dan dengan segera memperbaiki cacat tersebut setelah ditemukan.
"Saya mulai tugas akhir 2017, 2018 ketemu nih begitu ketemu oke fix it, benahi itu," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan menjelaskan dirinya meningkatkan aplikasi yang lama agar angka-angka tak masuk akal tidak bisa lagi masuk ke proses penganggaran.
"Kita bikin aplikasinya untuk upgrade ini supaya tidak berulang," jelas Anies Baswedan.
Anies Baswedan mengatakan untuk membuat aplikasi memakan waktu setahun lebih.
"Bikin aplikasi itu setahun lebih," kata Anies Baswedan.
Deddy Corbuzier lalu melempar pertanyaan.
"Kan anda gubernur Oktober tahun 2017, sebelumnya Ahok, pada saat Ahok, masalh ini ada nggak?," tanya Deddy.
Anies lalu menegaskan bahwa masalah itu ada.
"Ada, mau ditunjukkin? tapi saya nggak bawa print out-nya, ada , 2016 ada, " ujarnya.
Anies
"karena dulu dilihatin satu-satu, kalau kita pindah mesin ketik ke MS.Word, terus mau ngitung jumlah kata, kok ditungin satu-satu? buat apa MS.Word?," ujar Anies sambil geleng-geleng kepala.
Anies menilai anggaran sebanyak itu jika dilihat satu-satu, maka itu menjadi masalah.
Menurutnya, seharusnya pakai aplikasi lebih canggih.
menurutnys, semua aplikasi selalu diupgrade.
Diketahui, perencanaan anggaran lem Aibon puluhan miliar menjadi sorotan.
bahwa pembelanjaan ATK 1,6 triliun di APBD 2020 juga menjadi perbicangan panas.
• Presiden PKS Segera Temui Tommy Soeharto, Minimal Gandeng Tiga Partai Sebagai Pihak Oposisi
• Gaji Ahok Rp 3,2 Miliar per Bulan Jika Jadi Bos Pertamina, Berikut Rinciannya