Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Sengatan Maut Tawon di Tegal

Cerita Korban Selamat Disengat Tawon di Tegal, Sakwadi : Lebih Mending Saya DIpukuli

Dua warga Kota Tegal menjadi korban sengatan tawon yang diduga berjenis tawon ndas.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/FAJAR BAHRUDDIN ACHMAD
Korban sengatan tawon Sakwadi (kanan) sedang menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Dua warga Kota Tegal menjadi korban sengatan tawon yang diduga berjenis tawon ndas.

Carmi (75) meninggal dunia dan Sakwadi (67) menjalani perawatan di RSUD Kardinah Kota Tegal.

Keduanya adalah warga RT 1 RW 4 Kelurahan Krandon, Kecamatan Margadana, Kota Tegal.

Lurah Krandon Teguh Supriyanto mengatakan, tawon yang menyengat Carmi dan Sakwadi memiliki ukuran yang cukup besar.

Ia mengira, itu adalah tawon ndas yang sedang ramai di Klaten.

Saat menjenguk Sakwadi, menurut Teguh, sekujur badannya dipenuhi bintik- bintik merah.

Setiap Hari 81 Orang Meninggal Kecelakaan di Indonesia, Brigjen Kushariyanto : Itu Seperti Perang

Tambah Lagi 1 Desa Wisata di Pati, Ada Hamparan Pantai dan Bakau hingga Edukasi Tambak

Menristek Atur Calon Advokad Harus Kuliah Lagi 2 Tahun, Luhut : Kami Tidak Tunduk dengan Dikti

Cerita Keluarga Korban Meninggal Disengat Tawon : Ibu Saya Merintih dan Wajahnya Bengkak

"Disengat tawonkan mungkin panas.

Apalagi tawonnya gede- gede.

Kalau orang Jawa Wetan bilangnya tawon ndas.

Itu bukan tawon madu," kata Teguh saat dihubungi tribunjateng.com, Sabtu (23/11/2019).

Warga selamat, Sakwadi mengaku bersyukur bisa mendapat perawatan di RSUD Kardinah.

Menurutnya, jika Carmi segera dibawa ke rumah sakit, mungkin nyawanya bisa tertolong.

Sakwadi bercerita, pada Jumat (22/11/2019) sekira pukul 17.00 WIB, ia mencoba mengevakuasi sarang tawon.

Seingatnya, saat itu sarang tawon sudah berhasil dimasukan ke karung.

Namun tiba- tiba, sarang tawon itu bergerak dan keluar dari karung.

"Sarang tawon wis dimlebuna karung.

Tapi mencolot.

Kayong ana sing narik," katanya saat ditemui di RSUD Kardinah.

Menurut Sakwadi, ratusan tawon bertebaran dan mengerubungi sekujur tubuhnya.

Ada yang di leher, badan, tangan, dan kaki.

Untung saja, saat itu Sakwadi mengenakan helm.

Menurut Sakwadi, mulanya sengatan tawon itu berwarna merah.

Lalu kemudian menjadi bintik- bintik berwarna hitam.

Ia pun sempat membuang tawon- tawon yang mengerubungi lehernya.

Namun tiap digenggam dan dibuang, tawon- tawon yang lain justru berdatangan.

"Rasanya panas, pegal, dan tidak karuan.

Lebih mending dipukuli.

Tapi untung saja, sorenya pukul 18.00 langsung mendapat penanganan dari rumah sakit," ungkapnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved