Soal Kemarahannya ke PT RUM, Jekek: Saya Melihat Ini Seperti Pelecehan Terhadap Nalar Sehat
Menurut Jekek, kemarahannya bukan datang secara tiba-tiba, melainkan akumulasi dari peristiwa yang cukup panjang
Penulis: yayan isro roziki | Editor: muslimah
Menurutnya, ketika aktivitas produksi menimbukan dampak negatif, baik berupa polusi udara atau pencemaran lingkungan, berarti ada sesuatu yang tidak beres.
"Ketika seperti itu, harusnya proses produksi dihentikan dulu, tapi ini kan tidak. Mereka mau berkilah bagaimana. Wong indra kita masih normal semua, faktanya masih ada komplain," tegas Jekek.
Dalam video yang tersebar dan viral di media sosial, Jekek tampak menelpon seorang jajaran direksi PT RUM.
Hal ini dilakukan, lantaran dalam audiensi di Pemkab Wonogiri tersebut, jajaran direksi tak ada yang hadir.
PT RUM hanya diwakili oleh sang general manager (GM), Haryo Ngadiyono.
"Lha itu proses produksinya kan masih menimbulkan polusi, masih menimbulkan dampak lingkungan bagi kami. Kok tidak ada kebijakan yang sesuai dengan ketentuan," kata Jekek, dalam video itu.
Ia kemudian masih berbincang melalui telepon.
Selanjutnya, di detik 37, emosi Jekek tampak memuncak setelah tak mendapat penjelasan memuaskan dari seseorang yang diteleponnya.
"Monggo harus ke Wonogiri, ini ditunggu oleh masyarakat kami. Jangan beretorika lah. Bedhil nd**** kowe," ucap Jekek, marah. (yan)