Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengulas Kisah Getir Raden Ajeng Kardinah dalam Teaterikal Tari di Tegal

Di atas sebuah panggung yang dipenuhi replika surat untuk Mr Abendanon, Raden Ajeng Kardinah menceritakan kisah- kisah hidupnya.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
IST
Pentas teaterikal tari berjudul 'Langkah Kardinah' di Tegal, lima pemeran menari membawa karung goni mengilustrasikan adegan RA Kardinah saat diarak oleh gerombolan Kutil mengenakan goni dalam peristiwa Revolusi Tiga Daerah. 

RA Kardinah dipakaikan goni, lalu diarak keliling kota hingga berhenti di RSUD Kardinah dan diselematkan.

"Aku marah.

Aku sedih, kenapa mereka berbuat seperti itu.

Memakaikan karung goni, mengolok- ngolok dan mengarak kami sepanjang jalan.

Oh iya aku lupa, mereka tidak berpikir.

Mereka terhasud oleh Kutil.

Aku pingsan," kata Viri memerankan RA Kardinah di usia 64 tahun.

Pentas Langkah Kardinah adaptasi dari buku Kardinah karya Yono Daryono, membuat penonton terkesima.

Sutradara Langkah Kardinah, Gendra Wisnu Buana mengatakan, pentas ini ingin menyampaikan ketragisan RA Kardinah di luar nama besarnya.

Ia sampai diarak dan rakyat mengiranya RA Kardinah adalah antek kolonial.

Padahal menurut Gendra, dia berjasa di Tegal dan masyarakat kala itu mestinya berhutang budi.

"Bayangkan saja, RA Kardinah trauma dan tidak mau kembali ke Tegal.

Hingga saat itu, ia dijemput Sumiati Sardjoe, istri Wali Kota Tegal Sardjoe," katanya.

Menurut Gendra, ia ingin generasi melenial di Tegal itu tahu tokoh- tokoh yang menginspirasi.

Tidak sekedar tahu Kardinah itu nama rumah sakit umum di Tegal.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved