Mengulas Kisah Getir Raden Ajeng Kardinah dalam Teaterikal Tari di Tegal
Di atas sebuah panggung yang dipenuhi replika surat untuk Mr Abendanon, Raden Ajeng Kardinah menceritakan kisah- kisah hidupnya.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Di atas sebuah panggung yang dipenuhi replika surat untuk Mr Abendanon, Raden Ajeng Kardinah menceritakan kisah- kisah hidupnya.
Ia mencurahkan segala kebahagiaan, kebimbangan, perjuangan, hingga trauma di masa tuanya.
RA Kardinah muda menceritakan kebimbangan saat akan menikah dengan Raden Mas Haryono, putra dari Bupati Tegal.
RM Haryono saat itu menjabat sebagai Patih Kadipaten Pemalang.
"Aku punya dua kakak perempuan. Saling melengkapi, belajar bersama, dan melakukan pekerjaan rumah bersama.
Tidak kubayangkan akan menikah lebih dulu.
Aku akan mencuci, mengepel sendiri, tanpa kakak- kakakku," ungkap Maysiska pemeran RA Kardinah muda dalam pentas teaterikal tari berjudul 'Langkah Kardinah' di Aula YPP Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Minggu (1/12/2019).
• Tak Ada di Anggaran 2020, Pembangunan Pasar Rejosari Salatiga Tinggal Rencana
• Dugaan Pungli Operasi Lalu Lintas di Pasar Babadan Ungaran, Ini Kata Kabid Humas Polda Jateng
• Ditunggu Tak Datang-datang, Agustinus Ditemukan Tak Bernyawa di Dalam Truk Boks Bermuatan Roti
• Fraksi PKB Sebut Pemkab Demak Gagal Jalankan Pemerintahan
Kisah berlanjut, meski telah menikah cita- cita RA Kardinah bersama kedua kakanya RA Kartini dan RA Roekmini, tidak lantas pupus.
Setelah suaminya RM Haryono diangkat menjadi Bupati Tegal pada 1908, ia mencurahkan pikiran dan tenaganya bagi perempuan dan orang- orang tidak mampu di Tegal.
Ia membuat lembaga pendidikan di masa itu untuk perempuan dan siapapun yang ingin menyekolahkan anaknya.
Tempat pengobatan bagi orang kurang mampu yang kini dikenal dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Tegal.
Namun nahas, masa tua RA Kardinah di Tegal justru harus mengalami trauma.
Pemeran RA Kardinah tua, Rias Viri berhasil menghadirkan wajah tampak sayu dan badan yang tak gesit lagi.
Mengenakan simbol karung goni, Viri beserta empat pemeran lainnya menari mengilustrasikan saat RA Kardinah diarak oleh gerombolan Kutil.
Peristiwa itu dalam sejarah dikenal dengan nama Revolusi Tiga Daerah.
