Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mengulas Kisah Getir Raden Ajeng Kardinah dalam Teaterikal Tari di Tegal

Di atas sebuah panggung yang dipenuhi replika surat untuk Mr Abendanon, Raden Ajeng Kardinah menceritakan kisah- kisah hidupnya.

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
IST
Pentas teaterikal tari berjudul 'Langkah Kardinah' di Tegal, lima pemeran menari membawa karung goni mengilustrasikan adegan RA Kardinah saat diarak oleh gerombolan Kutil mengenakan goni dalam peristiwa Revolusi Tiga Daerah. 

Namun ternyata, ada perjuangan dan kegetiran yang dilalui oleh RA Kardinah.

Mengenai pentas, Gendra memang sengaja mengkolaborasikan antara teater, musik, dan tari.

"Ada sekitar enam adegan, itu sudah berkesinambungan.

Sejak dia kecil, remaja, mulai dijodohkan, hingga dia dikecewakan," ungkapnya.

Sementara penulis buku Kardinah Yono Daryono mengatakan, kisah RA Kardinah jika didramakan memang menjadi kisah yang tragis.

Ia sangat berjasa bagi Tegal, namun di usia tuanya justru ia dipermalukan.

RA Kardinah diarak mengenakan goni keliling kota.

"Lalu ia mau dibunuh oleh Kutil.

Untung saja ada yang mengatakan, jangan itu Kardinah.

Kardinah yang membuat rumah sakit," kata Yono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.

Yono menilai, akhir cerita dalam pementasan Langkah Kardinah sudah bagus.

Namun masih harus ada beberapa perbaikan.

Misalnya, alur pementasan yang masih bergantung pada teks.

Menurutnya masih belum ada upaya mendobrak dalam dunia seni pertunjukan.

"Drama itu kan sebagai wilayah otonom.

Tidak tergantung pada naskah.

Dalam pentas ini, ada kecenderungan masih plek dengan naskah," ungkapnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved