Mengulas Kisah Getir Raden Ajeng Kardinah dalam Teaterikal Tari di Tegal
Di atas sebuah panggung yang dipenuhi replika surat untuk Mr Abendanon, Raden Ajeng Kardinah menceritakan kisah- kisah hidupnya.
Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muh radlis
Namun ternyata, ada perjuangan dan kegetiran yang dilalui oleh RA Kardinah.
Mengenai pentas, Gendra memang sengaja mengkolaborasikan antara teater, musik, dan tari.
"Ada sekitar enam adegan, itu sudah berkesinambungan.
Sejak dia kecil, remaja, mulai dijodohkan, hingga dia dikecewakan," ungkapnya.
Sementara penulis buku Kardinah Yono Daryono mengatakan, kisah RA Kardinah jika didramakan memang menjadi kisah yang tragis.
Ia sangat berjasa bagi Tegal, namun di usia tuanya justru ia dipermalukan.
RA Kardinah diarak mengenakan goni keliling kota.
"Lalu ia mau dibunuh oleh Kutil.
Untung saja ada yang mengatakan, jangan itu Kardinah.
Kardinah yang membuat rumah sakit," kata Yono yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Kesenian Kota Tegal.
Yono menilai, akhir cerita dalam pementasan Langkah Kardinah sudah bagus.
Namun masih harus ada beberapa perbaikan.
Misalnya, alur pementasan yang masih bergantung pada teks.
Menurutnya masih belum ada upaya mendobrak dalam dunia seni pertunjukan.
"Drama itu kan sebagai wilayah otonom.
Tidak tergantung pada naskah.
Dalam pentas ini, ada kecenderungan masih plek dengan naskah," ungkapnya. (fba)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/pentas-teaterikal-tari-berjudul-langkah-kardinah-di-tegal.jpg)