Melaut Sendirian di Malam Jumat, Sulkan Ditemukan Meninggal di Perahu, Telinga Membiru
Seorang nelayan ditemukan tewas saat melaut di perairan Tambaklorok, Jumat (6/12/2019) pagi.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang nelayan ditemukan tewas saat melaut di perairan Tambaklorok, Jumat (6/12/2019) pagi.
Nelayan tersebut adalah Sulkan (70), warga jalan Tambak Mulyo, Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara, Semarang.
Ia diketahui warga melaut seorang diri.
Sudarso (50) yang merupakan adik korban menyebut, korban tersambar petir saat hujan lebat pada Kamis, (5/12/2019) malam.
Hal itu ia ketahui paginya saat dikabari oleh seorang temannya pada Jumat,(6/12/2019).
• Meski Disindir Warga, Bupati Tegal Justru Tambah Anggaran Perbaikan Jalan Sigedong jadi Rp 7 Miliar
• Tak Cuma Babak Belur Dimassa, Motor Penjambret di Semarang Ini Juga Dihancurkan Warga
• Kecelakaan Avanza Terjun ke Sungai di Karanganyar, Sopir Luka Parah di Punggung
• Bupati Achmad Husein Ingin Tiap Kecamatan di Banyumas Punya Pusat Daur Ulang Sampah Sendiri
"Saya dikabari teman Jumat pagi.
Lalu jemput kakak saya jam 7 pagi.
Saya ke sana, rambu-rambu jalan kapal sudah hancur semua.
Aki juga mencelat (hilang)," kata dia, Sabtu (7/12/2019).
Lantas ia menyebut, pada Kamis malam itu hujan lebat disertai petir dan angin memang melanda kawasan itu.
Sementara ia mengetahui kakaknya berangkat melaut seorang diri sejak pukul 17.00 WIB.
Hingga paginya, sang kakak ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perahu.
"Hari Kamis dan Jumat kemarin memang cuacanya sedang tidak baik.
Setelah magrib hujan deras disertai petir, angin kencang," jelasnya.
Anak korban, Kuswantoro (38) menyebut tidak biasanya sang ayah melaut pada Kamis malam.
Biasanya, kata dia, ayahnya dan banyak nelayan lainnya memilih libur pada malam itu.
Namun nahas, saat Sulkan melaut pada Kamis malam kemarin, nyawanya tidak tertolong.
"Biasanya malam Jumat hanya beberapa orang melaut.
Setahu saya, Bapak gak pernah.
Mungkin ini sedang nasib karena sebelumnya sering kapal bocor, kemudian tenggelam terus ditolong orang," katanya.
Ditemukannya Sulkan dalam keadaan sudah tidak bernyawa itu, Kuswantoro menyebut tidak ada luka yang terjadi pada Sulkan.
Hanya, ia melihat sedikit membiru di sekitar telinga korban.
"Saya tidak tahu kejadiannya.
Hanya kemarin tahu-tahu belum pulang.
Saat saya tahu bapak dibawa pulang, di bawah telinga bagian kiri sedikit biru," tukasnya. (idy)