Petugas Puskesmas Undaan Kudus Tak Mau Layani Cucu Tokoh Sedulur Sikep, Infus Dicabut Lagi
Hati Budi berkecamuk saat melihat sang cucu yang masih kecil mengalami demam, batuk, menceret, dan lemas.
Penulis: Rifqi Gozali | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Hati Budi berkecamuk saat melihat sang cucu yang masih kecil mengalami demam, batuk, menceret, dan lemas.
Akhirnya, agar sang cucu mendapat pertolongan dilarikanlah ke Puskesmas Undaan, Kudus.
Di situ ternyata Budi harus menelan pil pahit, pelayanan yang didapat sangat tidak memuaskan.
Budi Santoso merupakan tokoh Sedulur Sikep Undaan yang tinggal di Desa Larikrejo, Kecamatan Undaan, Kudus.
Kejadian tidak mengenakkan yang menimpa Budi itu dialami pada Kamis (19/12/2019).
"Sekitar pukul 17.15 cucu saya Aji mengalami sakit panas, batuk, mencret saya obatkan Puskesmas Undaan," kata Budi saat dihubungi Tribun Jateng, Jumat (20/12/2019).
• Antisipasi Kenaikan Harga Beras, Bulog Jateng Siapkan Stok Beras Medium 143.749 Ton
• Setahun 36 Bayi Meninggal Dunia di Tegal, Dedy Yon : Harus Ada Peningkatan Layanan Kesehatan
• Polresta Solo Terapkan Sistem Satu Pintu dan Tiga Lapis Pengamanan di Gereja
• Komisi Informasi Beri Penghargaan Badan Publik di Jateng, Ganjar : Kalau Terbuka Kan Lebih Enak
Saat di Puskesmas, Budi yang dalam keadaan cemas melihat kondisi cucunya mendapati pelayanan yang tidak ramah.
Kemudian, dia juga sempat ditanya oleh petugas Puskesmas soal administrasi kependudukan berupa akta kelahiran sang cucu.
Budi menjawabnya belum punya.
Sebab, sebagai penganut penghayat, pernikahan anaknya belum tercatat oleh negara.
Kontan akta kelahiran cucunya pun belum bisa diurus.
"Belum punya KK dan belum punya akta kelahiran, karena penganut penghayat.
Ini masih proses mengajukan pencatayan pernikahan," kata Budi.
Mendapati sang cucu dinilai belum lengkap administrasi kependudukannya, kata Budi, petugas Puskesmas akhirnya menyarankan untuk langsung dibawa ke rumah sakit.
Di situ Budi merasa kecewa.