Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Pembunuhan Terhadap Qasem Soleimani Dinilai bakal Persulit Posisi Amerika di Timur Tengah

Cendekiawan NU yang menyelesaikan pendidikannya di Kairo, Mesir itu juga menilai salah besar jika AS menilai Qasem Soleimani sebagai teroris

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Pembunuhan panglima pasukan elit Iran, Jendral Qassem Soleimani, oleh militer Amerika Serikat (AS), Kamis (2/1/2020), dinilai akan semakin menyulitkan posisi AS di Timur Tengah dan hubungannya dengan dunia Islam.

Dilansir VOA, Zuhairi Misrawi, menyesalkan keputusan AS membunuh Qassem Soleimani.

“Tindakan Trump sangat tidak masuk akal, dan bahkan termasuk gila."

"Pembunuhan itu justru akan menimbulkan instabilitas di Timur Tengah. Gerakan anti-Amerika akan semakin meluas,” ujarnya.

Ayatollah Ali Khamenei Bersumpah Akan Balas Dendam Menyakitkan Setelah AS Bunuh Soleimani

Puluhan Ribu Orang Menyemut dan Pukul Dada Saat Sambut Jenazah Qasem Soleimani

Bendera Merah Dikibarkan di Kubah Masjid Qom Iran, Simbol Kemarahan Tewasnya Qassem Soleimani

Donald Trump: Iran Tidak Pernah Menang Perang

Cendekiawan Nadhlatul Ulama yang menyelesaikan pendidikannya di Kairo, Mesir itu juga menilai salah besar jika AS menilai Qasem Soleimani sebagai teroris.

Karena “faktanya Soleimani justru melawan ISIS dan Al Qaeda.”

Ia juga mengkritik Amerika yang menilai Iran di bawah Ayatollah Ali Khameini kini semakin keras.

“Pada masa pemerintahan Presiden Obama, Iran mau berunding dengan Amerika dan negara-negara lain."

"Sikap Iran justru mengeras terhadap Amerika karena dampak sikap Amerika yang keras terhadap Iran, terkait pemberlakuan embargo ekonomi,” paparnya.

Presiden Donald Trump, dalam konferensi pers di Florida, Jumat (3/1/2020), menegaskan pembunuhan Qassem Soleimani dilakukan untuk melindungi warga dan kepentingan Amerika, dan “untuk menghentikan perang.”

Ditambahkannya “pembunuhan itu untuk menghentikan perang.” Trump juga menggarisbawahi pemerintahnya tidak sedang mengupayakan pergantian rezim di Iran.

Tindakan AS menuai ancaman pembalasan dari Iran.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan membalas pembunuhan Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran IRGC,

Pasukan Quds, Qassem Soleimani.

Hal senada juga disampaikan Presiden Hassan Rouhani, yang mengatakan “Amerika akan merasakan dampak tindakan kriminal mereka untuk beberapa tahun ke depan.”

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved