Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Diserang Iran, Donald Trump: Tak Ada Masalah, Militer Kami Terkuat di Dunia

Tanggapan Donald Trump atas serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak, pada Rabu (8/1/2020), sebut AS militer terkuat di dunia.

Editor: m nur huda
AFP/NICHOLAS KAMM
Tanggapan Donald Trump atas serangan balasan Iran ke pangkalan militer AS di Irak, pada Rabu (8/1/2020) pagi WIB, mengisyaratkan tak memiliki pengaruh apapun. Foto Presiden Amerika Serikat Donald Trump. 

Zackary Keck dari media The National Interest mengulas peluru kendali yang memiliki peluncur mobile ini.

Ada sekurangnya dua seri rudal Fateh, Fateh-110 dan Fateh-331, yang masih kategori rudal jarak pendek dan menengah.

Iran mulai mengembangkan Fateh-110 pada 1995, dengan tes pertama datang dilakukan Mei 2001. Rudal itu mulai beroperasi pada 2004.

Fateh-313 merupakan pengembangan Fateh-110, dan mampu menjangkau sasaran di jarak hingga 500 kilometer.

Akurasinya juga semakin besar. Rudal ini mulai beroperasi pada 2015.

Departemen Keuangan AS menuduh perusahaan-perusahaan Cina membantu pengembangan seri Fateh Iran ini.

Iran mulai mengembangkan teknologi peluru kendali sejak era Shah Reza Pahlevi, yang kemudian terguling pada 1978.

Ketika Perang Iran-Irak (1980-1988), pengembangan rudal ini dipercepat untuk mengimbangi militer Saddam Hussein.

Sejak itu, Iran telah bekerja sama dengan negara-negara seperti Libya, Korea Utara dan Cina untuk mengembangkan persenjataan balistik dan rudal jelajah yang besar dan beragam.

Tahun lalu, Iran meluncurkan seri baru rudal Fateh, yang disebut Zolfaghar. Menteri Pertahanan Iran Hossein

Dehghan kala itu mengklaim rudal ini memiliki jangkauan 700 kilometer.

Menurut IHS Jane, Zolfaghar memiliki bentuk dan ukuran yang sama dengan Fateh-110 . Tetapi sistem pemandunya telah dirancang ulang, sehingga posisinya lebih dekat ke moncong rudal.

Ini memungkinkan ruangan lebih besar untuk bahan bakar padat pendorongnya.

Iran pernah mengungkapkan, mereka menggunakan rudal Zolfaghar untuk menyerang sasarfan-sasaran ISIS di Suriah tahun lalu.

Namun menurut Zackary Keck, intelijen Israel percaya Iran sebenarnya menggunakan peluru kendali jelajah Shahab-3 yang berdaya jangkau lebih dari 1.000 kilometer.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved