Kasmirah Sebut Banjir Bikin Warungnya Sepi, Penurunan Pembeli hingga 70 Persen
Kasmirah (57) mengeluhkan banjir yang merendam Jalan Gebanganom , Kelurahan Gebangsari.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Kasmirah (57) mengeluhkan banjir yang merendam Jalan Gebanganom , Kelurahan Gebangsari.
Pasalnya akibat dari banjir tersebut warungnya sepi pembeli.
"Sepi nglangut, jarang sekali pembeli, seperti Kota Mati," katanya Kepada Tribun Jateng, Rabu (8/1/2020) siang.
Warga Kelurahan Gebangsari ini menuturkan imbas dari banjir tidak hanya berdampak pada dirinya.
Melainkan juga beberapa pedagang sekitar.
• Mobil Bekas Taksi Blue Bird Terjual hingga 60 Unit Tiap Bulan di Semarang
• Mangkrak Bertahun-tahun, Dedy Yon Dukung Berlanjutnya Proyek Jalan Lingkar Brebes-Tegal
• Ratusan Pohon Terdampak Flyover Purwosari Solo Tidak Ditebang, FX Rudyatmo: Dipindahkan
• Alasan Anggaran Dinkes Brebes Pesimis Target ODF 2020 Terpenuhi, Sartono : Kami Penyuluhan Saja
"Sebelah warung saya ada toko bangunan, konter handphone, cucian motor, dan masih banyak lainnya, mereka terpaksa tutup karena banjir," jelasnya.
Dia mengaku terpaksa berjualan di tengah banjir karena terbentur kebutuhan sehari-hari.
"Meskipun yang membeli turun sampai 70 persen tidak apa-apa, yang penting masih dapat penghasilan," katanya.
Kasmirah berharap banjir di wilayahnya lekas surut.
Meskipun dia tahu jika masih terus diguyur hujan, banjir akan terus datang.
"Harapannya jalan ditinggikan, sehingga jalan sini aman dari banjir.
Terakhir jalan ditinggikan lima tahun lalu," jelasnya.
Sementara satu warga lainnya, Sulasih mengatakan banjir di Jalan Gebanganom terjadi setiap tahun.
Kendati sudah terbiasa dengan kondisi banjir, ia mengeluhkan akibat banjir tempat usahanya tutup sementara.
"Kalau tidak banjir lumayan bisa berjualan makanan, biasa yang membeli anak kos sekitar sini dan para karyawan pabrik.
Namun karena banjir pembeli pasti malas untuk datang ke warung karena akses jalan sulit," terangnya. (Iwn)