Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Jokowi Datang ke Natuna, Kapal Cina Nekat Tak Mau Pergi, Bicara Najwa Shihab Langsung Meninggi

Najwa Shihab menunjukkan data bahwa masih ada kapal Cina di Natuna meski Presiden Jokowi sudah meninjau langsung di lokasi.

Penulis: Ardianti WS | Editor: abduh imanulhaq
YOUTUBE
Jokowi Datang ke Natuna, Kapal Cina Nekat Tak Mau Pergi, Bicara Najwa Shihab Langsung Meninggi 

TRIBUNJATENG.COM- Najwa Shihab menunjukkan data bahwa masih ada kapal Cina di Natuna meski Presiden Jokowi sudah meninjau langsung di lokasi.

Mulanya, Najwa Shihab membeberkan data bahwa masih ada kapal Cina yang berada di perairan natuna.

Padahal, saat itu, Presiden Jokowi baru saja meninjau perairan Natuna secara langsung.

"Jadi tidak berpengaruh kepala negara kita berkunjung kesana? cost guard cina masih ada di sana pak?" tanya Najwa.

Kepala Bakamla Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan bahwa selama ini Bakamla sudah menjalankan tugas sesuai aturan.

Bakamla Ngadu Kapal China Bawa Senjata, Respons Prabowo Langsung Disambut Riuh Penonton

Najwa Shihab Marah Kapal Cina di Natuna Bawa Senjata, Bakamla Indonesia Cuma Bawa Keris

Peruntungan Shio Hari Ini Kamis 8 Januari 2019, Tahun Babi Tanah Imlek 2660

"Mungkin kita perlu memahami supaya tidak terjadi bias, tadi presiden menegaskan penegakkan hukum harus berjalan di sana, bakamla harus menjalankan aturan pelibatan, aturan pelibatan itu sarana kendali dari otoritas nasional ke kesatuan operasional, jadi saya tidak akan lepas dari sana," ujarnya.

Achmad Taufiqoerrochman menegaskan bahwa Bakamla melakukan tindakan agar tidak terjadi konflik.

Achmad Taufiqoerrochman mengatakan bahwa saat ini pemerintah tegas bersikap soal kapal Cina di Natuna.

"Jadi saran pelibatan adalah sarana untuk menghindari konflik, dan kita tahu kebijakan pemerintah adalah tegas dan tindakan terukur," ujar Achmad Taufiqoerrochman.

Achmad Taufiqoerrochman lalu menjelaskan alasan Cina melakukan 'penyerobotan' terhadap perairan Natuna.

"Kita lihat di lapangan ini, kenapa cina seperti itu, sekarang semua negara turun ke laut untuk mencari sumber daya alam,

"Yang kedua keamanan, dulu cina membangun tembok besar, sekarang cina membangun tembok modern itu dengan kapal-kapal, ketiga geopolitik, cina ingin menguasai samudera hindia, cina ingin mematikan Taiwan dengan menguasai itu," ujarnya.

Achmad Taufiqoerrochman membeberkan sejarah klaim Cina soal nine dash line.

"Tapi harus paham, mengapa dia masih berada di situ, karena nine dash line, itu dikumandangkan tahun 1947," ujarnya.

Kepala Bakamla menyebut bahwa apa yang dilakukan Cina saat ini ingin menunjukkan kekuatannya di atas Taiwan.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved