Masih Ingat Pesawat Garuda Mendarat di Anak Sungai Bengawan Solo 18 Tahun Lalu? Inilah yang Terjadi
18 tahun lalu, tepatnya pada 16 Januari 2002, pesawat B737-300 Garuda Indonesia penerbangan GA421 ditching atau mendarat di anak sungai Bengawan Solo.
Penyelidikan yang dilakukan menyebut bahwa kru kokpit mencoba menyalakan mesin dengan interval setiap satu menit.
Manual B737 yang dikeluarkan Boeing menyebut APU mesti dinyalakan dalam interval 3 menit sekali.
Ketika pesawat sampai di ketinggian 8.000 kaki, dan kedua mesin belum berhasil di-restart, pilot melihat alur anak sungai Bengawan Solo dan memutuskan untuk melakukan pendaratan di sana.
Pesawat pun melakukan ditching tanpa mengeluarkan roda pendaratan maupun flaps (menjulurkan sayap).
Penyelidikan yang dilakukan oleh KNKT menyimpulkan bahwa pelatihan yang diberikan maskapai Garuda Indonesia kepada pilot-pilotnya dalam hal interpretasi radar cuaca tidak sebagaimana mestinya dilakukan, hanya diberikan secara tidak formal.
Jika kru mengubah sudut radar cuaca pesawat ke bawah sebelum meninggalkan ketinggian jelajah, maka kemungkinan mereka akan melihat jalur awan di depan dengan lebih baik.
Dari rekaman suara kokpit dan melihat kerusakan di hidung dan mesin pesawat, disimpulkan awan badai yang ditembus GA421 kala itu bukan hanya berisi hujan saja, melainkan juga butiran-butiran es.
Laporan menyebut air dan es tersebut memiliki kepadatan yang tidak bisa ditoleransi lagi oleh mesin saat kondisi idle, sehingga tidak bisa dinyalakan ulang.
Berdasar temuan tersebut, maka diterbitkan rekomendasi kepada pabrikan mesin pesawat.
Mereka diminta untuk membuat prosedur bagaimana meningkatkan kemampuan mesin saat menghadapi situasi hujan badai dan es, yakni dengan meningkatkan RPM minimum menjadi 45 persen dan melarang penggunaan autothrust dalam kondisi presipitasi tinggi.
Selain itu, KNKT juga memberikan rekomendasi untuk memperbaiki metode pelatihan awak pesawat dalam membaca citra radar cuaca.
Pabrikan radar cuaca harus meningkatkan sistem radar cuacanya agar bisa lebih baik mengidentifikasi awan serta perbaikan dalam prosedur pemeliharaan baterai pesawat untuk maskapai. (kompas.com/reskaknistanto)
• Raja Keraton Agung Sejagat Pernah Dikukuhkan di Candi Arjuna, Gelar Acara di Tuk Bimalukardi Dieng
• Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Terjang Badai di Islandia Kunjungi Lokasi Syuting Game of Thrones
• Wahyu Setiawan Sebut Nama Arief Budiman dan Johan Budi dalam Sidang Dugaan Pelanggaran Kode Etik
• Markas KKB Papua Ditemukan, Semua Anggota Kabur saat Dengar Tembakan Pasukan TNI