Kisah Pilu Nenek Hidup Sebatang Kara di Pekalongan, Cuma Gubug Reyot Jadi Teman Setia Tiap Hari
Perempuan lanjut usia, Daryuni (55), hidup sebatang kara di Dusun Kepuh, RT 03 RW 02 Desa Doro, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
"Saya sering sakit-sakitan. Ini saja saya sesak nafas dan badannya panas. Sehingga saya tidak bekerja."
"Untuk kebutuhan sehari-hari, hanya mengandalkan pemberian belas kasih dari tetangga" ungkapnya.
Daryuni mengungkapkan, ia belum mendapatkan bantuan kesehatan ataupun yang lainnya.
"Jika ada uang, saya periksa. Kalau tidak mempunyai uang ya tidak periksa," tuturnya.
Saat disinggung mengenai mandi dan MCK, Daryuni mengatakan tidak mempunyai MCK.
Untuk urusan buang hajat besar, dia harus ikut ke rumah tetangganya.
"Listrik di rumah saja ikut musala," jelasnya.
• Jembatan Begal Pekalongan Kondisinya Kian Memprihatinkan, Bupati Asip Janji Perbaiki Waktu Dekat Ini
• Penjelasan Lengkap BMKG - Efek Badai Tropis Claudia, Curah Hujan Berkurang di Jawa Tengah
Dirinya berterima kasih kepada kepolisian yang setiap minggunya memberikan bantuan sembako dan makanan.
"Setiap Jumat, bapak-bapak polisi sering memberikan beras dan lauk. Saya ucapkan terima kasih," tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Doro AKP Aries Tri mengatakan, kegiatan berbagai setiap Jumat itu memang dilakukan pihaknya.
Hal ini dimaksudkan sebagai wujud kepedulian terhadap sesama, khususnya yang membutuhkan di sekitaran lingkungan kerja Polsek Doro.
"Program tersebut mengutamakan sasaran warga tidak mampu yang hidup serba keterbatasan," ungkapnya.
• Tahun Ini, IAIN Salatiga Beralih Status Menjadi UIN, Prof Saerozy Sebut Proposal Sudah di Kemenag
• Kasus Dugaan Rudapaksa di Kendal Belum Clear, Penasehat Hukum Datangi Propam Jateng
Adanya kondisi ini Polsek Doro merasa prihatin, pihaknya terkait turut membantu apa yang dialami Daryuni.
"Ketika kami datang, pasti yang diceritakan Daryuni yaitu atap rumah yang bocor."
"Kami hanya bisa membantu sebisanya."
"Sedangkan, Daryuni butuh penanganan secara kompleks dan perlu dukungan semua pihak," tambahnya. (Indra Dwi Purnomo)