Cerita Mistis Pilar Pendopo Si Pandji Diboyong dari Banyumas ke Purwokerto Tanpa Lewat Sungai Serayu
Pendopo Si Panji terletak di Jalan Kabupaten, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Pendopo Si Panji terletak di Jalan Kabupaten, Kelurahan Sokanegara, Purwokerto, Kabupaten Banyumas.
Pendopo Si Panji menjadi salah satu benda pusaka bagi warga Banyumas.
Hal itu mengingat sejarah dan keberadaannya diyakini bukan hanya sekadar bangunan cagar budaya, tetapi juga mempunyai nilai mistis tersendiri.
• Wajah Babak Belur Penjambret Ipad di Genuk Kota Semarang, 2 Temannya Masih Buron
• Viral di Medsos Foto Rizky Bocah Dianiaya Orangtua Kandung Hingga Alami Gangguan Ingatan dan Buta
• Kapolres Wonogiri AKBP Cristian Tobing Turut Gotong Peti Jenazah Aiptu Sri Suwartini
• Viral di Medsos Cerita Ningsih Tinampi Mengaku Dapat Peringatan Kiamat dari Utusan Tuhan
Perlu diketahui bahwa, pendopo tersebut sebelumnya merupakan pendopo Kabupaten Banyumas.
Pendopo itu awalnya berada di daerah Banyumas yang saat ini menjadi Kecamatan Banyumas.
Jaraknya sekira 16,4 km arah ke Tenggara dari lokasinya yang sekarang, yaitu di Purwokerto.
Salah satu nilai sejarah penting Pendopo Si Panji adalah terkait dengan pemindahan pendopo tersebut dari kota lama Banyumas ke Purwokerto.
Pendopo Si Panji adalah salah satu peninggalan bersejarah dan dihormati oleh masyarakat Banyumas.
Hal itu karena salah satu pilar dari pendopo ini dinamai Si Panji, merupakan wujud perlambang kekuatan.
Pendopo Si Panji dibangun oleh Kiai adipati Yudonegoro II (Bupati Banyumas ke-7) pada tahun 1706.
Awal mula pemindahan Pendopo Si Panji adalah berkaitan dengan adanya kepercayaan di wilayah Banyumas.
Kepercayaan itu adalah dulu di Kabupaten Banyumas sering terjadi Banjir karena kondisi geografisnya yang berdekatan dengan Sungai Serayu.
Setiap musim penghujan tiba dan Sungai Serayu meluap, airnya meluap maka di Banyumas terjadi banjir.
Karena alasan itulah Ibukota Kabupaten Banyumas diputuskan dipindah dan mencari tempat yang lebih tinggi dari permukaan Sungai Serayu.
Prosesi boyongan atau Rengos atau pindahan terjadi pada 7 Januari 1937 pada masa bupati pemerintahan KRAA Sudjiman Mertadiredja Gandasoebrata.
Proses perpindahan Pendopo Si Panji inilah yang menjadi penanda perpindahan Kabupaten Banyumas ke Kota Purwokerto.
Proses perpindahan tersebut ternyata memerlukan perjuangan.
Tidak sekadar angkut ataupun pindah begitu saja.
Saat pemindahan Pendopo otomatis semua perlambang pemerintahan dibawa serta termasuk Pilar atau Soko Guru Si Panji.
Namun tidak semudah itu memindahkan Pendopo Si Panji.
"Pilar Si Panji tidak boleh dibawa menyeberangi Sungai Serayu.
Padahal arah dari Kota Kabupaten Banyumas ke Kota Purwokerto mengharuskan untuk menyeberangi Sungai Serayu," ujar budayawan sekaligus akademisi Kabupaten Banyumas, Bambang Widodo kepada Tribunbanyumas.com, Selasa (21/1/2020).
Diputuskan pada waktu itu pemindahan pilar Si Panji dengan membawanya pada bagian hulu Sungai Serayu yaitu di sumber mata air utama Mata Air "Bima Lukar" di wilayah Pegunungan Dieng.
Kemudian memutari Sungai Serayu untuk dibawa ke Kota Purwokerto tanpa harus melewati Sungai Serayu.
Dengan adanya sejarah proses boyongan Saka Guru Si Panji itulah menjadi acara budaya Kirab Boyongan Replika Saka Guru Si Panji.
Sebuh kegiatan yang menggambarkan peristiwa pemindahan pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas yang semula di Banyumas ke Purwokerto.
Saka Guru atau Tiang Utama Pendopo Si Panji kemudian di arak dari halaman Pendopo Duplikat Si Panji Kecamatan Banyumas menuju Pendapa Si Panji Purwokerto.(Tribunbanyumas/jti)
Artikel ini telah tayang di Tribunbanyumas.com dengan judul Kisah Magis Pendopo Si Pandji Diboyong dari Banyumas ke Purwokerto Tanpa Melintasi Sungai Serayu,
• Ningsih Tinampi Mengaku Bisa Datangkan Nabi dan Malaikat, MUI Bantah: Itu Jelmaan Jin
• Murid Kurang Ajar Acungkan Jari Tengah ke Guru, Sultoni Kesal Lalu Pukul Pakai Besi Jadi Tersangka
• Meninggal karena Sakit di Atas Kapal, Jasad Pelaut Asal Sulsel Dibuang ke Laut
• Isi Rekening Milik Raja Keraton Agung Sejagat Rp 20 Juta, Polisi Temukan Penarikan Uang Miliaran