Alhamdulillah, Gaji Budi Utomo Kini Setara UMK Kendal, Sebelumnya Cuma Rp 200 Ribu
Bupati Kendal Mirna Annisa menyerahkan langsung MoU dan Surat Perintah Kerja (SPK) kepada 893 guru honorer K2 di Kabupaten Kendal.
Penulis: Saiful Ma sum | Editor: deni setiawan
Karena baginya, seorang guru terkhusus tenaga honorer adalah seorang petarung dan pejuang dengan upah kerja yang relatif minim.
• Anak Berkebutuhan Khusus Membatik - Siswa SLB Mutiara Bangsa Kendal Ini Bisa Temukan Ketenangan
• Kembali Bernama Persijap Jepara, Tanpa Cantumkan Oasis Water, Sesuai Arahan Krishna Murti
Ia berharap ada peningkatan kesejahteraan lagi yang perlu diperjuangkan pada tahun-tahun selanjutnya.
"Kami patut bersyukur masih ada tenaga pendidik dengan upah Rp 200 ribu tidak genap, jauh di bawah gaji honorer yang cukup."
"Ada sekira 276 yang terakomodir menjadi P3K dan semoga terealisasi secepatnya."
"Kami harap wacana penghapusan honorer menjadi setingkat PNS bisa terealisasi," harapnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal, Wahyu Yusuf Akhmadi menambahkan, dengan diakuinya ratusan guru honorer k2 serta guru honorer lainnya bukan berarti Kendal kelebihan guru.
Berdasarkan evaluasi 2019, lanjutnya, menyatakan Kendal masih membutuhkan tenaga pendidik yang siap mendukung pertumbuhan pendidikan.
• Limbah Babi Diduga Cemari Sungai Parat, DPRD Kabupaten Semarang Sidak, Hasilnya Seperti Ini
• Perpanjang SIM Mirip Restoran Cepat Saji, Cuma 9 Menit Sudah Jadi, Drive Thru Polres Batang
"Indonesia akan cukup guru jika tenaga-tenaga semua guru termasuk honorer diakui."
"Mari tingkatkan rasa syukur karena guru-guru non PNS masih ada yang penghasilannya di bawah."
Budi Utomo, guru SMP Negeri 1 Limbangan misalnya.
Dirinya sudah mengabdikan diri sebagai gunu honorer selama 36 tahun.
Katanya, sebuah pengalaman yang cukup mengesankan saat menerima gaji tak lebih dari Rp 200 ribu per bulan kala itu.
"Sebuah pengabdian, di sana ada nilai ketulusan. Setiap ketulusan tidak tahu seberapa besar manfaat dunia dan akhirat. Jalani saja secara ikhlas," ujarnya.
Lalu Muhidin, guru SMP Negeri 2 Weleri terharu dan bersyukur sudah mendapatkan gaji setara UMK.
Sebelumnya, kata Muhidin, perjuangannya menjadi guru honorer berawal dari gaji Rp 12.500 pada 1980.
"Alhamdulillah ya ada kesejahteraan dalam perjuangan ini," terangnya. (Saiful Ma'sum)
• Gebrakan Pemkab Karanganyar, Area Persawahan Disediakan Instalasi Listrik, Gantikan Mesin Diesel
• Kasus Demam Berdarah di Kendal, Dinkes: Kecamatan Singorojo Terbanyak Sepanjang Januari