Viral RSUD Soewondo Pati Tolak Pasien Rawat Inap, Direktur: Polemik Selesai, Kami Sudah Bermaafan
Perbedaan pelayanan ini mendorong Suyono mendatangi dokter di IGD RSUD Soewondo dan menyampaikan protesnya bernada tinggi.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
Sedangkan pasien adalah raja.
Menurutnya, pelanggan rumah sakit adalah masyarakat yang menitipkan nyawa pada rumah sakit.
Karena itu petugas harus betul-betul menghargai mereka.
“Ketiga, perkuat tim IT. Upload pelayanan terbaik yang selama ini ada."
"Kemarin ada pasien tanpa identitas, gelandangan, kami rawat sampai 40 hari gratis. Itu masyarakat tidak tahu."
"Nah, masyarakat perlu tahu itu agar kami bisa mengcounter berita negatif di medsos,” tandas dia.
Senada, Bupati Pati Haryanto menginstruksikan kepada seluruh institusi pelayanan kesehatan di bawah Pemkab Pati untuk tidak menolak pasien.
• Ditutup Sementara, Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah B3, Diprotes Warga Desa Cimohong Brebes
• Izin Peternakan Babi Sudah Kadaluarsa di Getasan, Wisnu Ancam Tutup Sementara Jika Tidak Diurus
• Butuh Minimal Rp 25 Miliar, Renovasi Lapangan Pendukung Piala Dunia U-20 di Solo
“Jangan sekali-kali menolak pasien. Kalau misalnya hasil ceknya itu tidak perlu rawat inap, tapi dia ingin opname, ya sudah rawat inap."
"Nggak papa sehari dua hari. Kalau ruangan penuh carikan tempat di lorong-lorong,” ungkapnya.
Menurutnya, sekalipun pada kasus tersebut belum tentu dokternya yang salah.
Kalau pasien sudah komplain dan viral di media sosial, hal seperti ini sudah tidak bisa dibendung.
“Kejadian semacam ini jangan terulang. Memalukan."
"Akreditasi paripurna bintang lima tidak ada artinya kalau dicitrakan buruk di media sosial,” tandasnya. (Mazka Hauzan Naufal)