Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

BREAKING NEWS : Desi Novitasari Siswi MTs Kritis Tertabrak Kereta Api di Cilosari Semarang

Desi Novitasari (16), warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara tersambar kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Cilosari

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: galih permadi
TRIBUN JATENG/IDAYATUL ROHMAH
Tampak gedung Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang, Senin (27/1/2020) malam. 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Desi Novitasari (16), warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Kecamatan Semarang Utara tersambar kereta api di perlintasan tanpa palang pintu Cilosari Semarang, Senin (27/1/2020).

Kini Desi sedang terbaring kritis dan menjalani penanganan di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum, Semarang.

Saat tribunjateng.com mengunjungi, kepala korban tampak berbalut perban putih dengan kondisi darah yang merembes hingga ke luar.

Kisah Desi Siswi SMP Ditemukan Meninggal di Dalam Gorong-gorong Dekat Sekolah, Tangis Ibunda Pecah

Kedekatan Duda Dory Harsa Penabuh Gendang Didi Kempot dengan Nella Kharisma yang Masih Bersuami

Terindikasi Suspect Virus Corona, WNA Wuhan China Dirujuk Dinkes Cilacap ke RS Margono Purwokerto

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca Ekstrem Hujan Lebat Tiga Hari, Ada Sirkulasi Siklonik

Zanatun (48) dan Kasminto (47), orang tua korban yang saat itu tengah mendampingi anaknya menyebutkan, kepala bagian kiri korban mengalami luka bocor.

Disebutkan, tidak hanya kepala, kaki kanan korban juga mengalami luka sobek.

"Kata dokter tadi tulang keringnya putus," ujar Kasmanto.

Zanatun dan Kasmanto mengaku tak menyangka dengan tragedi yang menimpa anaknya itu.

Disebutkan, hari itu Desi siswi MTs berangkat sekolah seperti biasanya.

Hanya, hari ini ia dijemput oleh ayahnya.

"Seperti biasa, Desi pulang pukul 15.30 WIB.

Biasanya dijemput kakaknya, tapi kakaknya sedang pusing. Kebetulan ini dijemput ayahnya," kata Zanatun.

Di tengah isak tangisnya, Zanatun mengaku tak kuasa melihat anaknya terbaring kritis.

Ia mengaku khawatir, terlebih sebentar lagi akan ujian akhir sekolah.

"Ini sudah try out, sebentar lagi dia ujian," lanjutnya.

Sementara peristiwa yang menimpa korban, Kasminto menceritakan, sore itu kawasan sedang ramai.

ia mengaku sadar dan tidak mengantuk saat hendak melintasi rel kereta api tanpa palang pintu itu.

Hanya, kata dia, saat itu tidak ada penjaga seperti biasanya.

Juga, ia mengaku tak mendengar suara bel kereta api hingg anaknya tersambar dan terpental ke sungai.

"Saya saat itu sadar dan tidak melamun.

Saya jemput anak dari sekolah, mau melintas tiba-tiba ada kereta api dari arah Barat.

Kereta apinya tidak kelihatan karena tertutup kios-kios liar.

Juga tidak ada penjaganya dan kereta api tidak membunyikan bel," terang dia.

Atas insiden itu, Kusmanto berharap segera ada tindak lanjut dari pemerintah Kota Semarang agar tidak terjadi korban selanjutnya.

"Sudah sering ada korban di situ, tidak terhitung.

Kami ingin Pemerintah Kota Semarang segera menindaklanjuti," ungkapnya. (idy)

Puryanto Penemu Gading Gajah Purba di Sragen Minta Kompensasi Uang, Ini Jawaban Dody Wiranto

Teguh Sudah 2 Tahun Jualan Pil Koplo, Mengaku Paling Banyak Dicari oleh Pekerja

Live Streaming TVRI Garuda Select Vs Como Malam Ini, Bagus Kahfi Ingin Cetak Gol di Laga Pamungkas

Pelihara Harimau, Alshad Sepupu Raffi Ahmad Sebut Jilatan Macan Seperti Amplas yang Bikin Perih

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved