Ruang Isolasi Sudah Ada, RSUD dr Soeselo Slawi Siap Tangani Pasien Virus Corona di Kabupaten Tegal
Sebagai satu di antara 10 Rumah Sakit di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai rujukan menangani kasus Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona,
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Sebagai satu di antara 10 Rumah Sakit di Jawa Tengah yang ditunjuk sebagai rujukan menangani kasus Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau virus corona, RSUD dr. Soeselo Slawi sudah menyiapkan ruang Isolasi bagi pasien Suspec, Selasa (4/2).
Hal tersebut, disampaikan oleh Direktur RSUD dr. Soeselo Slawi, Guntur Muhammad Taqwin, saat memberikan paparan di acara rapat koordinasi Kesiapsiagaan menghadapi Novel Coronavirus di gedung C Pemda Tegal.
Adapun ruang isolasi yang sudah disiapkan oleh pihaknya yaitu, satu ruang ada di UGD, kemudian di bangsal ada dua, dan di ICU ada dua, jadi total ada lima ruang isolasi.
• Pengakuan Zikria, Penghina Wali Kota Surabaya: Saya Ingin Menunjukkan bahwa Siapa Saya Sebenarnya
• Liputan Khusus: Siapa Beking Tambang Galian C Ilegal di Jawa Tengah, Ini Kata ESDM Jateng
• Polwan Ipda SD Tepergok Suami 2 Kali Selingkuh dengan Anggota Polisi Ipda DS, Begini Akhir Nasibnya
• Ini Alasan Kenapa Septian David Maulana Belum Bergabung dalam Latihan PSIS Semarang
Tidak hanya ruang isolasi, diakui oleh Guntur peralatan ditempatnya juga sudah lengkap.
Mulai dari pakaian pelindung, helm, masker, penutup muka, sarung tangan, kacamata, sepatu, dan lain-lain.
"Sampai saat ini, belum ada laporan pasien yang masuk ke tempat kami baik yang Suspec atau pun yang sudah terkonfrimasi.
Bisa dikatakan masih aman dan terkendali," kata Guntur, pada Tribunjateng.com, Selasa (4/2).
Nantinya, jika ada pasien Suspec Novel Coronavirus yang masuk ke RSUD dr Soeselo Slawi, menurut Guntur, langsung dilakukan pemilahan untuk menentukan pasien masuk ke ruang mana terlebih dahulu.
Semisal memang langsung di isolasi, maka akan dilakukan pemeriksaan fisik apakah mengarah ke gejala Novel Coronavirus, dan dilakukan pemeriksaan lanjutan.
"Selama menunggu hasil apakah pasien terjangkit virus atau tidak, pasien tetap dirawat di ruang isolasi.
Tapi kalau keadaan masih stabil hanya perlu dirawat di bangsal saja, kecuali keadaan sudah luar biasa baru di ruang isolasi," jelasnya.
Tidak kalah penting, Guntur menyebut, sosialisasi kepada masyarakat juga sangat diperlukan.
Bisa dengan melakukan penyuluhan di rumah sakit, koordinasi dengan Dinas Kesehatan, Puskesmas, untuk penanganan secara komprehensif.
"Karena sekarang era nya sudah serba IT atau teknologi, jadi masyarakat juga bisa mengakses informasi dengan mudah dan cepat dimana saja.
Intinya kami sudah siap untuk menangani pasien baik yang Suspec atau pun terkonfrimasi Novel Coronavirus," tandasnya.