Penemuan Mayat Wanita di Dukuhturi Tegal, Sebelumnya Ada Warga Sempat Diajak Ngobrol
Pada Rabu (5/2/2020) pagi, warga Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan penemuan mayat wanita di aliran sungai
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: m nur huda
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Pada Rabu (5/2/2020) pagi, warga Desa Pepedan, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, digegerkan dengan penemuan mayat wanita di aliran sungai belakang MTS Muhammadiyah.
Diketahui, identitas mayat yaitu atas nama Waisah (70), warga Pesalakan, Adiwerna, Kabupaten Tegal.
Kades Pepedan, Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Herry Purnawan saat ditemui Tribunjateng.com di kantornya, mengungkapkan kronologi penemuan mayat.
• Ke Natuna, Menhan Prabowo Subianto Tak Kenakan Masker
• Pikat Investor, Bupati Banyumas Siapkan Kawasan Industri Seluas 43 Hektar di Wangon
• King of The King Dony Pedro Ternyata Anggota TNI AD Aktif di Infanteri, Kini Diperiksa di Pomdam
• Seorang Pekerja Rumah Tangga Asal Indonesia Terjangkit Virus Corona di Singapura, Kini Diisolasi
Dikatakannya, satu hari sebelumnya Selasa (4/2/2020), warga sekitar atas nama Carmad, melihat dan sempat mengobrol dengan Waisah. Kemudian korban minta ditunjukan arah pulang ke Pesalakan.
Setelah ditunjukan tapi korban seperti orang kebingungan.
Keesokan hari, Rabu (5/2/2020), pihaknya mendapat laporan dari Ketua RT 2 RW 2 ada penemuan mayat wanita usia antara 60-70 tahun.
Saat ditemukan, korban menggunakan bawahan sarung (terbuka), baju atasan, dan dalaman kerudung, sudah dalam keadaan kaku.
"Kami merasa kaget ketika mendapat laporan penemuan mayat pukul 07.00 WIB, karena dari sore kemarin di aliran sungai kecil tersebut banyak anak-anak yang bermain air. Tapi mereka tidak melihat korban menuju ke arah sungai," ungkap Herry, pada Tribunjateng.com, Rabu (5/2/2020).
Setelah memastikan bahwa ada penemuan mayat, Herry langsung menghubungi Polsek setempat dan tidak lama kemudian datang ke TKP.
Ia juga meminta bantuan ke Polres Tegal, untuk mengidentifikasi korban dan akhirnya mayat dibawa ke RSUD dr. Soeselo Slawi untuk ditangani lebih lanjut.
"Kami tidak berani berspekulasi kenapa korban bisa ada di sungai atau penyebab kematian, mengingat korban juga sudah sepuh. Di tubuh yang lain tidak ada luka sama sekali," jelasnya.
Informasi terakhir yang diperoleh, sudah ada keluarga yang datang ke RSUD dr Soeselo dan membenarkan bahwa mayat tersebut adalah keluarga mereka. (dta)