Pasien Rumah Sakit Jiwa Kabur Ke Tembalang, Sembunyi di Atap Rumah Warga 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Seorang warga diduga depresi yang gegerkan warga RT 9 RW 2 Kelurahan Sendangguwo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Selasa (11/2/2020) malam kemarin berhasil dievakuasi.

Orang tersebut dapat dievakuasi pada Rabu (12/2/2020) dini hari sekira pukul 1.12 WIB seusai mengegerkan warga karena keberadaanya di atap rumah.

Dia berhasil diamankan oleh warga sekitar dan sejumlah petugas dari Dinas Damkar Kota Semarang.

• Suami Jual Istri Ke Teman Rp 50 Ribu hingga 14 Kali dan Merekamnya, Perzinahan Pertama Sedang Hamil

• Awal Cerita Suami Jual Istri Ke Teman di Pasuruan hingga 14 Kali, Kaget Ada Orang Masuk Kamar

• INFO PENTING! Ada Pemutihan Denda Pajak Kendaraan Bermotor di Jawa Tengah Februari-Juli Ini

• Hasil Kongres PAN: Lepas dari Belenggu Amien Rais, PAN Dinilai Jadi Partai Modern

• Satu Lagi Anak Asuh Pelatih Timnas Shin Tae Yong Gabung Ke PSIS Semarang

Dari informasi yang dihimpun, orang diduga depresi tersebut merupakan salah satu pasien dari Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino, Pedurungan, Kota Semarang.

Saat dikonfirmasi, Direktur Utama (Dirut) RSJD Amino, dr Alek Jusran membenarkan pasiennya kabur dari rumah sakit. Dia menceritakan, pasiennya lari dari RSJD pada Selasa (11/2/2020) sore kemarin.

"Pasien saya berinisial JY (25). Warga dari Salatiga. Dia sedang kuliah di sana. Kabur dari RSJD lewat pintu belakang samping mushola," jelas Alek saat dihubungi Tribun Jateng, Rabu (12/2/2020).

Dia menjelaskan, JY sebenarnya merupakan pasien baru. JY baru dirawat sejak Senin (10/2/2020) pagi kemarin.

Alek menjelaskan, salah satu pasiennya tersebut tengah menderita depresi akut dikarenakan masalah keluarga. Kini, JY telah kembali ke RSJ.

"Pasien sudah kembali dalam perawatan di RSJ. Akibat ulah pasien saya yang kabur, sejumlah atap rumah di Sendangguwo mengalami kerusakan karena proses evakuasi. Untuk semua kerugian itu akan ditanggung pihak RSJ," ujar Alek.

Sementara, salah satu teman pasien, sebut saja Bunga, mengatakan bahwa rekannya kini sedang berkuliah di Salatiga. Bunga menceritakan, rekannya sedang menempuh tugas akhir berupa skripsi.

"Saya dan dia (pasien) sama-sama pendatang. JY punya masalah keluarga di kampung halamannya sehingga berdampak pada psikisnya saat kuliah. Sempat dirawat di Salatiga hingga akhirnya dirujuk ke RSJD Amino.

Dia (JY) mengaku ingin pulang ke kampungnya," cerita Bunga, yang enggan memberikan identitas asli pribadinya.

Terpisah, Kabid Operasional dan Penyelamatan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Semarang, Trijoto Poejo Sakti mengaku memang mendapat panggilan untuk mengevakuasi salah satu pasien yang kabur pada Selasa (11/2/2020) kemarin.

Akhirnya, pihaknya mengerahkan sebanyak sekitar lima pasukan untuk mengevakuasi pasien dari atap rumah. Karena proses evakuasi berjalan alot, petugas Damkar bersama warga sekitar terpaksa memilih jalan keluar untuk merobohkan atap yang diinjaki JY.

"Sebab, menurut laporan dari personel saya di lapangan, negosiasi dengan pasien berjalan alot. Akhirnya, rekan-rekan pasien, kami, dan warga sekitar sepakat untuk merobohkan atap rumah supaya yang bersangkutan bisa kembali dirawat," jelas Trijoto. (Tribunjateng/gum).

• Terbaru Kisah Nurul Sopir Angkot Viral, Wali Kota Hendi Minta Bilqis Jadi Warga Semarang

• Mau Beli Motor, Warga Pekalongan Tertipu Wanita Mengaku Anggota Polisi di Jateng

• Info Gempa Hari Ini: Gempa Magnitudo 3,4 Guncang Lampung Selatan, Terasa hingga Cilegon Banten