Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Presiden Palestina Tolak Berdamai dengan Israel, Nilai Donald Trump Salahi Konstitusi AS

Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyanggah tuduhan Ramallah telah membuang kesempatan berdamai setelah menolak rencana perdamaian Trump.

Editor: deni setiawan
Johannes EISELE / AFP
Presiden Palestina, Mahmoed Abbas mengangkat peta rencana Timur Tengah Dewan Keamanan PBB pada 11 Februari 2020 di New York. 

TRIBUNJATENG.COM, PALESTINA - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyanggah tuduhan Ramallah telah membuang kesempatan berdamai setelah menolak rencana perdamaian Trump.

Mahmoud Abbas menyerukan PBB agar berkomitmen terhadap perdamaian yang adil, komprehensif, serta sebagai opsi strategis.

Abbas menyatakan itu dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB di New York.

Dimana dia menolak rencana perdamaian dengan Israel yang digagas Presiden AS Donald Trump.

Tubuh Pria Ini Sudah Bermandikan Bensin, Niat Bakar Diri Karena Polisi China Bubarkan Pesta HUT

Liverpool Mulai Panik, Virgil van Dijk Bakal Dijadikan Bek Termahal Juventus

Dikritik Habis-habisan, Kondisi Stadion Bikin Prihatin Pelatih Persib Bandung

Presiden Palestina berusia 64 tahun itu mengatakan, rencana yang dipaparkan pada 28 Januari itu merupakan upaya melikuidasi masalah Palestina, seperti dilansir dari Kompas.com, Rabu (12/2/2020).

Dalam pidatonya, dia jelas menyiratkan kekecewaan sembari menunjukkan pembagian negara untuk Palestina yang tertuang dan kerangka Presiden AS berusia 73 tahun itu.

"Ini adalah negara yang akan mereka beri kepada kami," ujarnya sembari memegang peta itu.

"Ini seperti bentuk Keju Swiss!" sembur Abbas.

Abbas menolak segala yang ditawarkan dalam rencana damai dengan Israel.

Mulai dari aturan, pendudukan yang dilakukan Tel Aviv dan permukiman ilegal Yahudi.

Dia juga menyampaikan rasa hormat kepada semua pihak di belahan bumi manapun yang turut menolak rencana tersebut.

Dia mengecam keputusan yang dibuat pemerintahan Trump atas negaranya.

Dimana tawaran itu malah menyalahi Konstitusi AS.

Abbas pun menuding Washington bertindak bias dengan mengampanyekan aturan yang dimotori oleh menantu sekaligus penasihat Trump, Jared Kushner.

Abbas menjelaskan, perdamaian dua negara masih sangat dimungkinka, dan menekankan negaranya bukanlah teroris.

Paul Pogba Ingin Cepat Pulih, Kembali Perdana Merumput Saat Derbi Manchester

Jelang TC Timnas Indonesia, Shin Tae-yong Rajin Nonton Langsung Pertandingan

Deontay Wilder Vs Tyson Fury - Manny Pacquiao Peringatkan The Gypsy King

Halaman
123
Sumber: BolaSport.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved