Berita Internasional
Presiden Palestina Tolak Berdamai dengan Israel, Nilai Donald Trump Salahi Konstitusi AS
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas menyanggah tuduhan Ramallah telah membuang kesempatan berdamai setelah menolak rencana perdamaian Trump.
"Kami memerangi kekerasan juga terorisme di seluruh penjuru dunia. Kami juga memiliki protokol kerja sama dengan AS," klaimnya.
Presiden Palestina sejak Januari 2005 itu mengungkapkan, Washington memang sering menawarkan bantuan ekonomi dan finansial.
Namun tak pernah memberi solusi politik.
Dalam pengumuman yang disampaikan bersama Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, Selasa (28/1/2020),
Trump menyampaikan pokok rencana perdamaiannya.
Di antaranya adalah mengakui kedaulatan Israel berdasarkan wilayah yang diduduki.
Dimana Israel membangun permukiman.
Kemudian Yerusalem adalah "ibu kota Israel yang tak terbagi", seraya menawarkan Abu Dis, kawasan pinggiran Yerusalem Timur, sebagai ibu kota masa depan Palestina.
Kemudian presiden dari Partai Republik tersebut menekankan penduduk kedua negara tidak akan tercerabut dari wilayah mereka masing-masing.
Berarti, Trump tidak akan mengulik permukiman Yahudi di Tepi Barat, yang oleh sebagian komunitas internasional termasuk PBB menganggapnya ilegal.
• Puskesmas Buaran Bakal Direlokasi, Pemkab Pekalongan: Sudah Tidak Representatif
• Terbukti Langgar Perda, Karaoke Number One Bandungan Semarang Ditutup
• Jelang Liga 2 2020, Persis Solo Tantang Klub Liga 1
Palestina hanya mendapatkan wilayah demiliterisasi di beberapa bagian Tepi Barat dan Gaza yang terputus-putus.
Wilayah itu hanya dihubungkan oleh serangkaian jalan, jembatan dan terowongan.
Kushner menjelaskan, Ramallah bakal mendapat masalah besar saat berhadapan dengan komunitas internasional jika sampai rencana itu batal.
"Ini adalah kesepakatan besar bagi mereka. Jika mereka bersedia datang dan berunding, maka saya pikir mereka akan mendapat sesuatu yang bagus," tukasnya.
Liga Arab dalam pertemuan darurat di Kairo pada awal Februari 2020 sudah menekankan mereka hanya mengakui solusi dua negara sebagai perdamaian Israel serta Palestina.